Sampah Menumpuk di Gulama, Muflihun Telepon Kadis DLHK: Siap Siap Aja dari Kemarin Pak

Kolase-foto-Muflihun-dan-Kadis-LHK.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sampah menumpuk masih terpantau di sejumlah kawasan di Kota Pekanbaru. Satu di antaranya tumpukan sampah di Jalan Gulama, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan.

Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun melihat langsung kondisi sampah menumpuk di ruas jalan tersebut. Ia langsung menelepon Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi.

Dalam video yang diunggah @muflihun.sstp.map, tampak Muflihun yang berpakaian serba hitam berbicara dengan nada kesal.

 

"Halo, pak kadis, ini sampah ngapa di Gulama di ni,pak kadis. Ini bukannya sampah baru bertumpuk tumpuk sudah lama ini pak," kata Muflihun dalam percakapan dirinya dengan Hendra Afriadi.

Tak jelas apa yang dijawab Hendra, hanya terdengar kata "Siap, siap, pak." Hal tersebut membuat Muflihun tak puas dengan alasan yang diberikan lantas makin meradang.

"Itu bukan alasannya pak, berarti bapak gak nyambung ni. Nyambung apa ngak yang saya maksud itu? Siap siap siap aja dari kemarin pak. Parah kali di Gulama ini, kalau sudah dibersihkan dijaga nanti saya cek bolak balik ke sini," tegasnya.

Muflihun meminta Kadis LHK bisa mengatasi titik lokasi tumpukan sampah. Tidak hanya diangkut, katanya, perlu ada penjagaan oleh petugas supaya tidak ada lagi kebiasaan yang membuang sampah di tepi jalan.

"Ditunggu, dijaga sampai orang tak biasakan lagi buang sampah sembarangan. Ini juga karena sudah biasa menumpuk, orang jalan buang sampah makin menumpuk maka solusinya harus dijaga," ujarnya.


Dirinya tak menampik banyak pengaduan dari masyarakat terkait sampah menumpuk. "Saya sudah minta ke DLHK untuk kerjasama dengan pihak Dandim. Kita harus jaga ini semua, kalau tidak ya bakal seperi ini terus," paparnya.

Selain persoalan sampah, Muflihun juga kini mesti menyelesaikan persoalan seperti banjir. Persoalan lainnya diselesaikan sepeninggal Firdaus-Ayat yakni perbaikan jalan, persampahan, tunjangan kinerja (tukin) ASN, insentif ketua RT-RW, penerangan jalan.

"Namun yang lebih penting itu masalah jalan rusak, banjir dan sampah," tegas Muflihun.

 

 

Ia menyebut, permasalahan banjir, jalan rusak dan sampah perlu dituntaskan sesegera mungkin. Ia juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait permasalahan jalan rusak.

"Saya tak mau lagi masyarakat mengeluhkan sampah, banjir, dan jalan rusak. Segera kita akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait beserta camat dan lurah untuk mendeteksi masalah ini," kata Muflihun.