Per Maret 2022, Jumlah Penduduk Miskin di Riau Turun 15,78 Ribu Orang

warga-miskin4.jpg
(suara.com)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mengungkap persentase penduduk miskin Riau pada Maret 2022 sebesar 6,78 turun 0,34 persen poin terhadap Maret 2021.

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Riau, Rini Apsari, mengatakan jumlah penduduk miskin Riau pada Maret 2022 sebanyak 485,03 ribu orang menurun 15,78 ribu orang.

"Jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau pada Maret 2022 mencapai 485,03 ribu orang. Dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin menurun 11,63 ribu orang. Namun jika dibandingkan dengan Maret 2021, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 15,78 ribu orang," kata Rini, Jumat 15 Juli 2022.

Dijelaskan Rini, perkembangan tingkat kemiskinan di Provinsi Riau selama Maret 2018 sampai Maret 2022 memang mengalami fluktuasi, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Sejak Maret 2018 hingga Maret 2020, jumlah dan persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan. Akan tetapi pada September 2020, jumlah dan persentase penduduk miskin sempat mengalami peningkatan.

"Kenaikan jumlah penduduk miskin tertinggi terjadi pada Maret 2021. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang berdampak pada kondisi perekonomian yang memburuk," tandasnya.


 

 

Rini menyebut secara persentase dan jumlah penduduk miskin di Pulau Sumatera, pada Maret 2022 terdapat di Provinsi Aceh yaitu sebesar 14,64 persen, diikuti Provinsi Bengkulu sebesar 14,62 persen.

Sementara, persentase penduduk miskin terendah di Sumatera terdapat di Provinsi Bangka Belitung, yaitu sebesar 4,45 persen.

"Sedangkan dari sisi jumlah, penduduk miskin terbanyak berada di Provinsi Sumatera Utara yakni 1,27 juta orang dan jumlah penduduk miskin terendah berada di Provinsi Bangka Belitung yakni 66,78 ribu orang," jelasnya.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dalam pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut Garis Kemiskinan.