Komik Riau Tak Mau Riau Dikenal Hanya karena Kebakaran Hutan dan Lahan

Komik-Riau.jpg
(Hidayatul Fitri/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komik erat kaitannya sebuah cerita pendek menggunakan gambar-gambar ilustrasi. Dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang menyukai komik sebagai bahan bacaan.

Di dunia komik terdapat sebuah istilah komik strip. Komik strip adalah komik yang terdiri dari beberapa panel gambar saja, namun dilihat dari segi isi telah mengungkapkan sebuah ide cerita yang utuh.

Berawal dari kecintaan terhadap komik dan memiliki kemampuan menggambar yang sangat bagus Aris YT atau akrab dipanggil Aris mengumpulkan teman-teman memiliki hobi sama untuk membangun sebuah komunitas bernama Komik Riau pada 2017.

Saat itu ia beranggapan bahwa banyak yang memiliki hobi sama seperti dirinya sehingga perlu adanya wadah untuk mengembangkan kemampuan. Selain itu, hadirnya Komik Riau juga dimaksudkan untuk dapat memberikan dukungan satu sama lain agar bisa mendorong daya kreatifitas dan semangat untuk berkarya.

“Saya berpikir pasti banyak orang di Riau juga memiliki hobi sama seperti saya,” kata Aris, Ketua Komik Riau.

Saat Komik Riau sudah terbentuk, di tahun pertama Komik Riau fokus Aris menjaring orang yang berminat untuk bergabung bersama komunitas Komik Riau.

“Ternyata di luar ekspektasi, banyak sekali yang sudah punya bakat membuat komik dan aktif membagikan karyanya di media sosial serta ingin bergabung dengan Komik Riau,” ujarnya.

Aris, mengungkapkan, tujuan utama Komik Riau adalah untuk mengubah anggapan masyarakat tentang seni di Riau.

“Saya masih melihat kalau seni komik terasa kurang dipandang oleh masyarakat yang dianggap hanya sekedar hobi gambar,” ucapnya.


Selain itu, Komik Riau juga memiliki misi untuk memperkenalkan seniman komik berbakat asal Riau di kancah nasional.

“Di Riau kami punya orang-orang yang kreatif dan berbakat membuat komik, jadi Riau tidak dikenal hanya tentang kebakaran hutan saja,” ujarnya.

Saat ini Komik Riau sudah memiliki sekitar 60 orang anggota dari berbagai umur dan profesi berbeda.

Komik Riau sangat ingin menyuarakan aspirasi generasi yang masih sering terbatasi keinginan untuk bisa berkarya melalui seni membuat komik. Hal ini ditunjukkan dari masih minimnya dukungan orangtua terhadap anaknya yang ingin mendalamu industri seni.

“Kami masih menemukan larangan orangtua yang menganggap industri seni tidak bisa dijadikan sebuah profesi,” katanya.

Keuntungan bergabung dengan Komik Riau adalah adanya energi tambahan untuk terus berkarya dengan orang yang memiliki hobi dan semangat sama. Motivasi akan terbentuk untuk terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

“Ketika bersama maka akan saling memotivasi, mengingatkan dan menguatkan,” ujarnya.

Jika ingin bergabung dengan Komik Riau dapat langsung menghubungi media sosial Komik Riau. Syaratnya yaitu dengan mengunggah gambar karyanya ke media sosial yang dimiliki.

Namun, Komik Riau juga membuka kesempatan kepada orang yang tertarik ingin mulai belajar seni komik strip dengan cara mengikuti gathering (kumpul bersama) Komik Riau.

Karya-karya anggota Komik Riau dapat dinikmati melalui media sosial Komik Riau khususnya Instagram.

Komik Riau sudah merancang untuk menerbitkan komik strip kompilasi karya seniman Komik Riau. Dalam buku komik tersebut terdapat 20 orang yang berpartisipasi menulis komik dengan ketentuan maksimal 6 halaman per orang.

“Tema yang diangkat pada komik strip kompilasi kami yaitu komedi yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan usia,” ungkapnya.

Komik Riau sudah pernah bekerjasama dengan beberapa instansi swasta untuk pembuatan komik. Namun, sayangnya Komik Riau masih belum bisa bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Riau sendiri. Padahal, Aris sangat berharap bisa bekerjasama dengan pemerintah.

 

“Kami pernah mengajukan kerjasama kepada Dinas Pariwisata Riau untuk mengenalkan dan mengembangkan budaya Riau melalui komik, tetapi ternyata sangat sulit,” ujarnya.

Bagi yang ingin mengetahui karya-karya seniman Komik Riau maka dapat langsung kunjungi Instagram @komikriau.