Puluhan Pohon Lindung Ditebang, Warga: Jadi Makin Panas

Petugas-tebang-pohon5.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FATMA KUMALA)

Laporan: Fatma Kumala

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penebangan pohon-pohon lindung yang berada di Jalan Soekarno Hatta dianggap mubazir oleh warga yang berada di sekitar simpang Pasar Pagi Arengka. Pasalnya, pohon-pohon tersebut sudah dirawat sejak 2007.

“Saya tinggal di sini sudah dari 2004. Waktu itu jalan ini masih satu jalur. Di tahun 2007 pohon ini sudah ditanam, masih kecil-kecil. Paling tingginya 30 centimeter. Waktu itu sering petugas datang siram pohon, dirawatlah sampai besar,” kata Iwan, pedagang yang berjualan di sekitar penebangan pohon.

Menurutnya, penebangan pohon tersebut sangat disayangkan. Perawatan yang dilakukan selama 10 tahun sia-sia. “Sayang kali dipotong. Sudah ditanam, dirawat, terus sudah kokoh ditebang gitu aja. Pun jadi makin panas nggak ada pohon,” pungkasnya.

Alih-alih meminimalisir kemacetan dengan membangun jalan layang, Iwan mengaku pembangunan tersebut justru tidak berpengaruh apapun pada dirinya. “Biasa aja, nggak ngaruh juga di kami,” cetusnya.


Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Riau sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan layang (fly over) di dua lokasi sekaligus. Pertama di perempatan Jalan Soekarno Hatta dengan Jalan Tuanku Tambusai. Lokasi fly over ini lebih dikenal warga Pekanbaru dengan sebutan kawasan Simpang SKA. Kedua di persimpangan, Jalan Soekarno-Hatta dengan Jalan Adi Sucipto dan Soebrantas di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Lokasi kedua ini persisnya di Pasar Pagi Arengka.

Pembangunan kedua jembatan layang ini menelan dana hingga Rp 240 miliar. Jembatan layang di kawasan SKA ini memiliki panjang 600 meter dengan lebar 18 meter. Nantinya ada dua jalur dengan masing-masing lebarnya 4 meter. Kemudian, untuk kawasan Pasar Pagi Arengka memiliki panjang 400 meter dengan lebar 9 meter dengan dua jalur.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id