RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah peristiwa terjadi di Provinsi Riau sepanjang Mei 2025. Mulai dari pengakuan seorang narapidana terkait keterlibatan oknum polisi dalam jaringan narkoba, kaburnya belasan tahanan dari Rutan Polres Kampar, hingga tragedi penembakan pelajar oleh seorang ASN
Tidak hanya itu, dua anggota kepolisian bahkan menjadi korban kekerasan saat menjalankan tugas, dan seorang personel tim pelatihan Polda Riau meninggal dunia secara mendadak.
Peristiwa-peristiwa ini tak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menimbulkan keprihatinan mendalam terhadap isu penegakan hukum, keamanan, dan keselamatan masyarakat.
RIAU ONLINE telah merangkum 5 peristiwa sepanjang Mei 2025 yang menjadi sorotan publik.
1. Napi di Kepri Ngaku Diperintahkan Oknum Polisi Edarkan Narkoba
Nurdan alias Jordan, terdakwa kasus penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 10,05 kilogram dan senjata api (airsoft gun), mengaku diperintah oleh seorang oknum polisi berpangkat perwira yang kini bertugas di Polda Riau.
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Tanjungbalai Karimun, 6 Mei 2025, Jordan menyebut bahwa perintah tersebut datang dari mantan Kasatresnarkoba di Pelalawan.
"Yang menyuruh saya adalah Kasat Narkoba di Pangkalan Kerinci, saya tidak tahu namanya, saya hanya berhubungan lewat telepon," ujar Jordan dalam video yang diperoleh Redaksi RiauOnline, Kamis, 8 Mei 2024.
Ia mengaku menerima uang muka sebesar Rp50 juta sebelum berangkat ke Kukup, Malaysia, untuk menjemput sabu dan senjata. Bila berhasil membawa barang itu ke Pulau Muda, Riau, ia dijanjikan bayaran sebesar Rp300 juta. Selain itu, ia juga diminta membawa senjata dengan upah tambahan Rp3 juta.
Speedboat yang digunakannya untuk menyelundupkan barang haram tersebut berhasil disergap TNI AL pada 20 Oktober 2024. Saat ini, kasus tersebut masih bergulir di Pengadilan Negeri Karimun.
Selengkapnya: Kurir Sabu 10 Kg Ngaku Diperintah Oknum Polisi di Riau, Dijanjikan Upah Rp300 Juta
2. 11 Tahanan Polres Kampar Kabur Usai Gergaji Ventilasi
Rabu, 14 Mei 2025 dinihari, kepolisian dikejutkan dengan insiden kaburnya 11 tahanan dari Rutan Mapolres Kampar.
Pelarian belasan tahanan tersebut diketahui usai seorang tahanan berteriak, menyadari sejumlah tahanan hilang.
Tim Inafis Satreskrim melakukan olah TKP pada dini hari. Berdasarkan hasil olah TKP sementara, para tahanan diduga kabur dengan cara menjebol ventilasi besi yang ada di bagian atas sel. Pengejaran pun langsung dilaksanakan.
Selengkapnya: 11 Tahanan Polres Kampar Kabur Usai Gergaji Ventilasi Sel, Ini Identitasnya
3. ASN Unri Tembak Kepala Pelajar Hingga Tewas
Hendra Wirman (47), seorang ASN di Rumah Sakit Universitas Riau, menembak bagian belakang kepala pelajar bernama Muhammad Ihsan (15) dengan senapan angin saat hendak membubarkan perkelahian.
Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Taman Karya, Pekanbaru, pada 30 April 2025. Meski berniat menghentikan perkelahian, peluru senapan justru mengenai korban dan menyebabkan luka fatal. Ihsan meninggal dunia setelah dua hari dirawat.
Hendra ditangkap pada 2 Mei 2025 dan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak serta UU Darurat karena kepemilikan senjata.
Selengkapnya: Bubarkan Perkelahian di Depan Rumah, ASN Tembak Remaja Hingga Tewas
4. Dua Polisi Jadi Korban Kekerasan: Ditabrak dan Diserang Pakai Sajam
Dua anggota polisi menjadi korban kekerasan saat bertugas. Di Pekanbaru, Aiptu Candra dari Polsek Senapelan diserang dengan senjata tajam saat hendak menangkap seorang DPO. Luka robek di tangan kiri diderita usai diserang oleh pacar pelaku yang tiba-tiba muncul.
Sementara itu, di Kuantan Singingi, Wakapolres Kompol Novaldi ditabrak oleh pelaku balap liar yang melarikan diri dari razia. Ia mengalami patah tulang kaki dan harus menjalani operasi ortopedi.
Selengkapnya: Dua Polisi di Riau Diserang Pelaku Kejahatan Saat Bertugas di Akhir Pekan
5. Personel Tim RAGA Polda Riau Meninggal Dunia Diduga Karena Kelelahan
Brigadir Dedi Handoko, anggota Tim RAGA yang dibentuk Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, meninggal dunia pada 22 Mei 2025 usai menjalani pelatihan intensif sejak 18 Mei.
Awalnya dinyatakan sehat, Brigadir Dedi mulai mengeluhkan sakit pada Rabu dini hari dan sempat ditangani tim medis SPN. Namun kondisinya memburuk dan ia meninggal setelah dirujuk ke rumah sakit. Penyebab kematiannya belum dijelaskan secara rinci oleh pihak kepolisian.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dan jajaran turut hadir di rumah duka dan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya salah satu putra terbaik Bhayangkara.
Selengkapnya: Diduga Kelelahan, Personel Tim RAGA Meninggal saat Latihan di SPN Polda Riau