Penyuluh Agama Islam di Bengkalis Diberikan Pembekalan oleh MUI

MUI-Bengkalis-Amrizal2.jpg
(Andrias/Riau Online)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Para penyuluh agama Islam di Kabupaten Bengkalis mendapatkan pembekalan pembinaan, serta keterampilan keagamaan. Pembinaan tersebut diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, Riau.

 

Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, Amrizal mengatakan, kegiatan pembekalan keterampilan keagamaan tersebut bertujuan menempa kader Intelektual Muslim.

 

Disamping itu, H Amrizal juga menambahkan sebagai upaya guna memberikan keterampilan keagamaan bagi para kader ulama, khususnya keterampilan berbahasa arab dalam pembacaan kitab kuning dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan kajian dan penelitian keagamaan. 

 

"Melalui kegiatan pembekalan itu juga diharapkan mampu mengenalkan pendekatan dan metode pembelajaran Islam dengan cara yang mudah dan berbasis teknologi,” kata H Amrizal, saat berbincang bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Selasa 13 Desember 2022.

 


Kegiatan yang telah terselenggara di Kabupaten Bengkalis itu juga menghadirkan tiga orang pemateri yang sangat berkompeten di antaranya, Wan Muhammad Fariq, Lc, M.Pd.I (Dosen STAIN Bengkalis) menyampaikan materi Penggunaan Aplikasi Maktabah Syamilah.

 

Selanjutnya, Dr. Al Ma'arif, M.Hum menyampaikan meteri Takhrijul Hadits dan Edi Suyanto, Lc. M.Pd.I (Dosen STAIN Bengkalis) yang menyampaikan materi terkait Cara Cepat Baca Kitab Kuning. 

 

Kegiatan pembinaan keterampilan keagamaan  bagi para penyuluh agama, MUI kecamatan dan perwakilan pondok pesantren. 

 

Terpisah, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pemerintah Kabupaten Bengkalis Andris Warsono mengakui hadir mewakili Bupati Bengkalis sebagai bentuk dukungan Pemerintah terselenggaranya kegiatan tersebut.

 

"Pemerintah daerah sangat mendukung upaya-upaya yang sudah dilakukan MUI Kabupaten Bengkalis. Apalagi tantangan yang dihadapi umat Islam akhir-akhir ini cukup kompleks dan beragam. Tentu saja, hal ini membuat tugas dan peran MUI ke depan semakin bertambah berat," terang Andris Wasono.

 

Dilanjutkan Andris Wasono, dengan diadakannya pelatihan yang telah berjalan dengan baik tersebut, dipetik atau dimanfaatkan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

 

"Idealnya, pengetahuan yang didapat sebagai bekal untuk menangkal pemahaman radikal yang mudah sekali mempengaruhi setiap kalangan yang kurang memahami agama Islam dengan baik," pungkasnya.