RIAU ONLINE, PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) memastikan mulai 2 Juli 2025 mendatang, pengelolaan sampah tidak lagi melibatkan pihak ketiga.
Sebagai gantinya, Pemko Pekanbaru membentuk Lembaga Pemungutan Sampah (LPS) yang akan mengambil alih tugas pengangkutan sampah di seluruh kelurahan.
“LPS ini akan mulai bekerja pada 2 Juli mendatang, dan kami akan lakukan soft opening pada 5 Juni 2025, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” ujar Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, Senin 26 Mei 2025.
Pengalihan sistem ini dilakukan setelah kontrak kerja sama dengan perusahaan swasta berakhir pada akhir Juni 2025. Menurut Reza, langkah ini merupakan bagian dari transformasi pengelolaan sampah agar lebih dekat dengan masyarakat dan transparan.
Sebagai bagian dari kampanye kesadaran lingkungan, DLHK juga akan menggelar lomba kebersihan antar kelurahan.
“Sesuai arahan Wali Kota, lomba ini sekaligus menyemarakkan Hari Jadi Kota Pekanbaru. Semua kelurahan akan dilibatkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” tambah Reza.
Untuk mendukung sistem baru ini, DLHK telah menyiapkan tiga titik transdepo atau tempat penampungan sementara sampah sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Lokasi trans depo berada di kawasan Air Hitam, Jalan Palembang Kecamatan Kulim, serta satu lokasi di Rumbai yang masih dalam tahap finalisasi.
Dari sisi operasional, DLHK telah menyiapkan total 94 unit armada pengangkut sampah. Armada tersebut terdiri dari 44 mobil pick-up, 25 truk, dan 25 mobil fuso.
“Rata-rata satu LPS itu punya dua sampai tiga armada. Jumlahnya disesuaikan dengan cakupan wilayah masing-masing kelurahan,” jelas Reza.
Ia menambahkan, armada resmi milik LPS akan dibedakan melalui identitas visual khusus. “Armada resmi akan dibedakan dengan logo dan warna bak mobil yang telah disepakati. Ini untuk memudahkan pengawasan di lapangan,” pungkasnya.