Gali Potensi Minyak Atsiri, Dosen UIR Dampingi Warga Budidaya Serai Wangi

UIR7.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Masyarakat Kabupaten Kampar saat ini gencar melakukan budidaya minyak atsiri. Mereka menilai minyak atsiri menjadi satu komoditas ekspor yang potensial selain sawit dan karet.

 

Meski begitu, masyarakat maupun kelompok tani masih mengalami keterbatasan dalam proses budidayanya. Salah satunya keterbatasan dalam membuat dan menyediakan alat  penyulingan.

 

Sejumlah dosen Universitas Islam Riau (UIR) pun memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat. Pendampingan ini melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Riau.

 

"Bayak komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Kampar, salah satunya adalah budidaya minyak atsiri. Komoditas ini masih menunjukkan trend yang stabil meski sedikit turun dari beberapa waktu lalu," papar ketua tim pengabdian, Muhammad Khairul Afdhol, S.T, M.T.


 

Ia mengatakan, minyak atsiri sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetik dan obat-obatan didapat dari salah satu bahan yakni serai wangi. Tanaman rumput ini mampu tumbuh di dataran rendah Kampar.

 

"Sehingga budidaya ini sangat menguntungkan untuk petani di kabupaten Kampar. Kita membantu kelompok tani mulai dari penyiapan lahan penanaman, penanaman dan pemupukan, proses perawatan tanaman, sampai pada akhirnya edukasi proses instalasi alat penyulingan," paparnya.

 

 

 

Kegiatan ini bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ranting Desa Batu Belah Kabupaten Kampar. Mereka menyampaikan sangat terbantu dengan program ini sehingga keterbatasan masyarakat bisa teratasi.

 

Kegiatan pengabdian tersebut juga diikuti oleh beberapa dosen Universitas Islam Riau, di antaranya Ade Wahyudi, S.T., M.T., Fiki Hidayat S.T., M.Eng, Tomi Erfando, S.T.,M.T dan beberapa orang mahasiswa Teknik Perminyakan UIR.