Pengamat: Penunjukan Rahul sebagai Ketua Gerindra Riau Berpotensi Kurangi Suara

Logo-Partai-Gerindra.jpg
((Twitter/@Puspen_PKI))

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik Riau, Rawa El Amady, prihatin dengan partai politik yang menunjuk ketua DPD tanpa melalui proses Musda.

Rawa mengatakan seperti yang terjadi pada DPD Gerindra Riau, di mana Muhammad Rahul dipilih langsung oleh DPP Gerindra untuk menggantikan posisi Edy Tanjung sebagai Ketua DPD Gerindra Riau.

"Harusnya melalui Musda-kan. Harusnya mempertimbangkan aspirasi kader lokal ya mengingat dia menjabat sebagai ketua partai di lokal," terangnya, Rabu, 30 Maret 2022.

Sebagai partai politik, menurut Rawa, Gerindra mempertimbangkan sistem yang demokratis.


"Kalau prosesnya begini ada kemungkinan pihak Gerindra Riau yang lain menolak keputusan ini dan tak mendukung Gerindra lagi ke depannya. Ini berpotensi mengurangi suara," jelasnya.

Sedangkan dipilihnya Rahul memangku jabatan Ketua DPD Gerindra Riau, menurut Rawa, untuk menarik anak muda karena Rahul baru saja menginjak usia 27 tahun.

"Karena pemilih terbanyak di 2024 dari kalangan milenial. Cuma ya itu tidak demokratis prosesnya. Kalau dipoles agak demokrtais mungkin akan ada dukungan lebih dari berbagai pihak di Gerindra," pungkasnya.

Sebagai informasi, Rahul saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Pekanbaru, mengonfirmasi status dirinya yang akan menggantikan Ketua DPD Gerindra Riau, Eddy Tanjung.

Rahul menyampaikan yang bisa dilakukannya dalam waktu dekat mengikuti perintah dari DPP Gerindra.