5 Upacara Tradisional Riau yang Perlu Kamu Ketahui

5-Upacara-Tradisional-Riau.jpg
(lamriau.id)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Adat istiadat sangat melekat di masyarakat Indonesia. Hampir setiap provinsi di Indonesia pasti memiliki tradisi adat tersendiri, termasuk di Provinsi Riau.

Yang pastinya adat istiadat dan budaya ini adalah suatau warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi, dan selalu di teruskan agar tidak hilang. Riau Online akan membahas mengenai

1. Balimau Kasai



5 Upacara Tradisional Riau / kuansing.go.id

Balimau kasai merupakan sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di provinsi Riau untuk menyambut kedatangan bulan suci ramadhan.

Biasanya acara ini dilakukan sekali setahun yaitu sehari sebelum masuknya bulan puasa, upacara ini di lakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa juga merupakan symbol penyucian diri. Kata balimau memiliki arti yakni mandi dengan menggunakan air yang di campur jeruk atau yang sering masyarakat Kampar sendiri sebut limau.

Dan jeruk yang biasa di gunakan yakni jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang biasanya dipakai kewajah dan tangan atau semacam lulur.

Kepercayaan masyarakat Kampar pengharum badan atau kasai ini dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan suci ramadhan atau bulan puasa.

2. Belian

Upacara Adat Belian Tolak Bala Suku Petalangan » Budaya Indonesia

5 Upacara Tradisional Riau / Budaya-indonesia.org

Upacara belian merupakan ritual tolak bala yang dilakukan suku petalangan di Riau. Biasanya upacara ini digelar malam hari di rumah orang yang sakit atau rumah adat besar sehingga dapat menampung banyaknya orang yang menghadiri upacara ini.

Belian dilakukan untuk mengobati orang sakit, membantu orang sakit, menolak wabah penyakit, serta mengobati luka dari binatang buas.

Pengobatan ini dilakukan oleh seorang kemantan atau dukun dengan menyayikan suatu mantra untuk memanggil para roh. Kata belian berasal dari kata bolian yang berarti persembahan.


3. Tepung Tawar

LAMR Gelar Majelis Tepuk Tepung Tawar untuk Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy  Natar - LAM Riau

5 Upacara Tradisional Riau / lamriau.id

Adat istiadat Riau, 5 Upacara Tradisional Riau yaitu Tradisi tepung tawar yang merupakan symbol untuk mendoakan karena keberhasilannya.

Upacara ini dinilai sebagai symbol yang hakekat terhadap kekuatan dan memohon doa kepada Allah SWT agar dihindari dari marabahaya. Upacara ini menjadi salah satu bagian penting dalam sejumlah prosesi adat istiadat.

Seperti hajatan acara adat perkawinan, khataman Al Qur’an, berandam, syukuran, peresmian maupun prosesi kegiatan tradisi lainnya. Pada ungkapan orang Melayu Tepuk Tepung Tawar terkandung segala restu, terhimpun segala doa, terpatri segala harap, tertuang segala kasih sayang.

4. Batobo

Batobo, "Arisan Tani" dari Riau - Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan  Riau

5 Upacara Tradisional Riau / kebudayaan.kemdikbud.go.id

Batabo adalah sebutan untuk kegiatan bergotong royong dalam mengerjakan sawah, ladang, dan sebagainya, yang biasa dilakukan oleh suku ocu bangkinang. Batabo ini dilakukan unruk meringankan pekerjaan peranian seseorang, dengan itu perkerjaan akan lebih cepat selesai dan lebih mudah. Serta menajadi penyemangat dalam melakukan pekerjaan. Batobo memiliki arti yakni berarti berkelompok, bersama-sama atau berkawan-kawan. Batobo menjunjung tinggi perinsip kebersamaan dan kekeluargaan. Akan tetapi, hanya sebatas pengelolaan dan tidak berlaku terhadap hasil dari pertanian itu sendiri. Batobo ini terdapat di daerah Kampar dan kuantan.

5. Berinai Curi



5 Upacara Tradisional Riau / mantabz.com


Kegiatan Berinai Curi dilaksanakan dimalam hari kepadda kedua calon pengantin seekitar satu atau dua hari menjelang pernikahan yang dipersiapkan oleh Mak Andam.

Disebut berinai curi dikarenakan peralatan berinai untk mempelai pria diambil secara diam-diam atau di curi dari rumah mempelai wanita pada malam hari.

Berinai curi memiliki bermacam-macam makna, seperti untuk menolak bala, melindungi pengantin dari segala kejahatan dan membuat paras pengantin makin berseri dan bercahaya. Pada dasarnya, pemakaian inai di tangan dan di kuku, warna merahnya sebagai pemanis dan penolak bala sehingga pengantin terhindar dari gangguan makhluk-makhluk halus.

Inai ditelapak tangan sebagai penjaga diri, sedangkan ditelapak kaki sebgai tanda tak boleh berjalan jauh. Untuk pemakaian di sekeliling telapak tangan dan kaki bermakna sebagai pembangkit seri.

Sekian informasi mengenai Adat istiadat Riau, 5 Upacara Tradisional Riau.