7 Hari Setelah Jokowi ke Riau, Begini Kondisi Covid-19 di Riau

yopi-indra.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Presiden RI Joko Widodo telah melakukan kunjungan kerja pada Rabu, 19 Mei 2021 lalu. Ia juga meminta agar kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau bisa turun dalam waktu 14 hari atau dua minggu. 

 

Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Indra Yovi mengatakan target yang diberikan presiden seharusnya bisa menjadi cambuk untuk menekan angka penularan Covid-19 di Riau. 

 

Ia menceritakan perkembangan kasus tertinggi dari pada bulan Oktober 2020 lalu berjumlah 7 ribu kasus. Lanjutnya, pada bulan Mei 2021 diperkirakan menjadi kasus tertinggi menyentuh angka 15 ribu kasus. 

"Memang kasus kita ini bulan Mei paling tinggi, kalau kemarin saya sampaikan bulan Oktober tahun lalu 7.000 kasus, bulan April 9.000 kasus, bulan Mei ini kemungkinan mendekati 15.000 dalam satu bulan ini," kata Indra Yovi, kepada RiauOnline, Selasa, 25 Mei 2021 di Gedung Daerah Provinsi Jalan Diponegoro. 

 

Dia menyebut sekarang sudah hampir 12.000 kasus. "Mei masih ada lima hari lagi, kalau penambahannya 500-600 kan sehari, tercapai sudah 15.000 kasus. Kalau 15.000 dengan kondisi begini. Jumlah kapasitas tempat tidur memang relatif stabil, karena jumlah ruang isolasi kita itu sudah kita persiapkan banyak," imbuh Yovi. 

 

 


Pihaknya menegaskan bahkan angka kematian pernah menyentuh angka tertinggi yaitu 26 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia.

 

"Tapi, tingkat ketersiannya tetap tinggi 60 persen, ICU diatas 80 persen, dan angka kematian paling tinggi 26 orang," tutupnya. 

 

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengatakan rata-rata perhari ada sepuluh orang pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Ia menyebut bahkan setiap tiga jam ada satu pasien warga Riau meninggal dunia.

 

"Setiap hari ada rata-rata kita sepuluh orang meninggal, setiap tiga jam ada satu orang meninggal dunia di Provinsi Riau akibat Covid-19," kata Indra Yovi, kepada RiauOnline, Selasa, 25 Mei 2021.

 

Dia melanjutkan dengan kondisi sekarang apa yang harus dilakukan. Pemerintah pusat memang memberikan target.

 

"Target itu harusnya memberikan kita cambuk untuk bagaimana menangani kondisi ini dengan serius. Keseriusan ini harus diperlihatkan oleh pemerintah kota dan kabupaten. Provinsi juga harus serius, memberikan arahan dan masukan serta teknis cara penanganan," ungkapnya.

 

Menurutnya pelaksanaan penanganan Covid-19 berada di pemerintah kota maupun kabupaten.

 

"Pelaksanaannya tentu di tingkat kota dan kabupaten. Heboh saja pemerintah provinsi ngomong sana sini, kabupaten, kota gak bergerak ya gak bisa," pungkasnya.

 

Sekadar informasi, data terbaru perkembangan kasus Covid-19 pertanggal Selasa, 25 Mei 2021, yaitu ada penambahan kasus 642 pasien positif Covid-19. Dengan penambahan pasien sembuh 182 orang, dan pasien meninggal bertambah 19 orang. 

 

Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 56.152 kasus, dengan rincian isolasi mandiri 4.005 orang, pasien di rawat rumah sakit 845 orang. 

Kemudian, pasien sembuh total berjumlah 49.833 orang, dan jumlah keseluruhan pasien meninggal dunia yaitu 1.469 orang.