Syamsuar Tak Mau Riau Jadi Seperti India Akibat Abaikan Prokes setelah Divaksin

Syamsuar95.jpg
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar tampil santai. Ia tampil dengan mengenakan baju kemeja kuning, masker putih, jam tangan hitam, celana jeans, dan sepatu santai warna hitam. 

 

Syamsuar mengajak agar masyarakat taat dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Dia bahkan menceritakan, ada warga di negara lain yang tidak taat prokes, bisa dihukum cambuk, dan hukuman lainnya. 

 

 

 

Menurutnya hanya saja di Indonesia, tidak bisa menerapkan hukuman yang begitu keras kepada warga, karena berbeda regulasinya. 

 

"Karena itu lebih bagus kita melaksanakan instruksi pemerintah, menjaga protokol kesehatan, yaitu memakai masker. Ini contoh kemarin di India itu dia menganggap sudah banyak yang divaksin," kata Syamsuar, Sabtu, 01 Mei 2021 di Halaman Disnakertrans Provinsi Riau Jalan Pepaya Pekanbaru saat menghadiri acara hari Buruh.

 


Ia menurutkan bahwa masyarakat di India abai akan prokes Covid-19, bahkan dengan semarak mengadakan kegiatan keagamaan dan budaya tidak taat prokes Covid-19. 

 

"Ada kegiatan agama, budaya, seenaknya mereka membuka masker, mereka mengadakan kegiatan kerumunan, tidak menjaga jarak, itu semua dilanggar oleh mereka (masyarakat India). Akhirnya sekarang membludak, begitu banyak rumah sakit yang sekarang diisi oleh pasien Covid-19. Itulah tidak kita harapkan di negara kita cintai ini," ujarnya

 

 

Dia pun khawatir akan kondisi peningkatan kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau. "Apalagi saat ini, di Riau tren juga lagi naik, jadi saya harapkan bapak ibu mematuhi protokol kesehatan, karena tugas negara ini melindungi rakyat, menjaga rakyatnya agar sehat," tuturnya

 

Pihaknya berharap agar masyarakat ikut mendukung himbauan dan instruksi pemerintah untuk menerapkan prokes Covid-19 secara ketat. 

 

"Tapi ini semua kalau tidak didukung oleh rakyat sendiri, ya kami juga tidak bisa berbuat dengan keras, seperti negara-negara lain. Kita berbeda regulasi kita. Kalau negara lain mungkin keras, ada di cambuk, ada di macam-macam kan. Tapi, kita disini tidak bisa di Indonesia ini. Karena itu sangat juga diharapkan dukungan kerjasama dari semua pihak, agar kita bisa mengatasi penularan Covid-19 tidak berkembang, sehingga nanti kita harapkan rakyat kita sehat," pungkasnya.