PDAM Pelalawan Tega "Terlantarkan" Pelangganya, 2 Bulan Hidup Tanpa Air Bersih

Pompa-Mesin-PDAM-Pelalawan.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, PELALAWAN -Pelayanan buruk diterima ratusan warga Kelurahan Bunut, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan yang merupakan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Pelalawan. Tak tanggung-tanggung, warga tidak mendapatkan pasokan air bersih selama dua bulan. Alasan yang diberikan karena pompa mesin rusak.

Buruknya pelayanan PDAM di bawah naungan Unit pelaksana teknis Badan Pengelola Air Bersih (UPT-BPAB) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan ini, sangat dikeluhkan para pelanggan, karena pasokan air bersih tidak dapat lagi dinikmati masyarakat. 

 

Andri (30) pelanggan mengaku sangat kecewa dan sangat dirugikan dengan buruknya pelayanan PDAM UPT-BPAB Dinas PUPR Pelalawan. Padahal dirinya tidak pernah menunggak melakukan pembayaran tagihan, namun malah diberikan pelayanan yang tidak baik dari perusahaan plat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan tersebut. 

 

"Seharusnya, jika para pelanggan tidak melakukan penunggakan pembayaran tagihan, maka PDAM UPT-BPAB Dinas PUPR Pelalawan harus memberikan pelayanan yang baik. Pasalnya, walaupun selama kurang lebih dua Bulan ini kami terus membayar, namun pasokan air dari PDAM ini, tak kunjung hidup dan masih terhenti hingga saat ini. Harapan kami hal seperti ini bisa diusut oleh pihak PUPR Pelalawan, minimal hak kami bisa kembali menikmati pasokan air bisa terpenuhi," bebernya, berharap, kepada RiauOnline.co.id.


 

 "Iya, ada karusakan dibagian pompa mesin. Kita sudah berusaha mengajukan untuk perbaikan," pungkasnya, kepada RiauOnline.co.id

 

 Henni, bersama pelanggan lainnya, ada yang membeli air yang menggunakan jasa tangki air, namun karena harganya mencapai Rp. 50.000,-/ tangki, hanya sebagian dan hanya beberapa kali mampu membeli.

 

"Sudah dua bulan lebih kurang ini pasokan air dari PDAM Pelalawan, terhenti atau mati total. Sempat saat puasa membeli air pakai tangki untuk keperluan mandi dan lainnya, namun kami tidak sanggup membeli terus. Boleh dikatakan lebih banyak kesungai juga dari pada mamakai jasa tangki itu, karena harganya sampai Rp 50.000,-/tangki. Jadi ngak semua orang yang sanggup membelinya," terangnya, Henni, Jumat, 5 Juni 2020. 

 

Sementara itu, Kepala UPT-BPAB Bunut, Ilham, saat dikonfirmasi membenarkan perihal berhentinya operasional PDAM tersebut, penyebab berhentinya lantaran adanya kerusakan di bagian pompa mesin PDAM. Dan pihaknya sudah mengajukan ke Dinas PUPR Pelalawan, namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda akan di perbaiki.