Syahrul Aidi: Pemerintah Juga Harus Perhatikan Jalan Umum, Bukan Hanya Tol

sy-jokowi.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPR RI Dapil Riau, Syahrul Aidi Ma'azat, memanfaatkan momen kedatangan dua pejabat negara yang meninjau pembangunan jalan Tol Pekanbaru - Dumai beberapa hari ini.

Kedatangan yang dimaksud ialah kedatangan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dilanjutkan dengan kedatangan Presiden RI, Joko Widodo.

Syahrul yang juga merupakan mantan anggota DPRD Kampar ini mengapresiasi kedatangan keduanya yang memberi angin segar terhadap pembangunan infrastruktur di Riau yang saat ini masih sangat minim sentuhan dari APBN.

"Dari kemarin saya ikut proses kunjungan ini, dimulai dari mengikuti Mentri PUPR Pak Basuki hingga hari ini dengan presiden. Mereka melihat secara langsung progres pembangunan beberapa infrastruktur di Riau," terang Syahrul Aidi saat mendampingi presiden melihat pembangunan MTsN 3 Pekanbaru, Jumat, 21 Februari 2020.


Namun, Syahrul berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan tol saja, sebab sarana jalan umum juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pasalnya, kondisi jalan nasional yang ada di Riau sangat memprihatinkan.

"Kita minta pemerintah juga prioritaskan jalan umum yang jadi kebutuhan masyarakat. Bukan di Riau saja, tapi juga se-Indonesia. Tidak semua masyarakat lewat jalan tol. Yang paling dilalui tentu adalah jalan umum, terutama jalan-jalan di perdesaan," harap senior Ustadz Abdul Somad ini.

Khusus di Riau, Syahrul Aidi memberi catatan bahwa hampir semua jalan nasional di Riau sudah layak diperbaiki. Apalagi akses untuk jalan usaha tani di sentra pertanian masyarakat yang masih terbilang rendah.

Dalam kunjungan presiden tersebut, Syahrul Aidi juga mengajak Menteri PUPR yang diwakili oleh Dirjend Bina Marga untuk melihat progres jalan nasional Pekanbaru-Padang persisnya di kilometer 20-26 yaitu antara Desa Kualu dan Desa Tambang.

Tahun ini, Kementrian PUPR mengagendakan pembangunan jalan Pekanbaru-Padang pada ruas Desa Kualu Nenas hingga Desa Tambang dengan nilai 120 milyar dan ruas jalan M. Yamin-Simpang Panca (Kota Bangkinang) senilai 70 milyar.