Pasca Observasi di Natuna, Enam Warga Riau Dipulangkan Lusa

Buk-Mimi.jpg
(Azhar)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna enam warga Riau asal Wuhan Cina akan dipulangkan ke Pekanbaru, Minggu 16 Februari 2020 besok. Enam warga Riau ini sebelumnya tinggal di Wuhan Cina. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa yang kuliah di Wuhan Cina.

Dinas kesehatan Riau, mengaku tidak akan memberikan perlakuan khusus bagi enam warga Riau saat kembali ke Riau usai menjalani observasi selama 14 hari di Natuna. Sebab keenamnya sudah menjalani observasi dan ketika diperbolehkan pulang ke daerah, berarti dalam kondisi sehat.

"Tidak ada perlakuan khusus atau penjemputan di bandara SSK II Pekanbaru bagi enam warga Riau tersebut. Kalau mereka sudah diperbolehkan pulang, berarti mereka sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir, Jumat 14 Februari 2020.

Sesuai jadwal, lanjut Mimi, enam warga Riau yang saat ini masih menjalani observasi di Natuna akan pulang, Minggu (16/2/2020). Karena masa observasi mereka sudah berakhir pada hari itu, karena masa incubasi virus corona diprediksi hanya sampai 14 hari.

"Selama 14 hari di Natuna tim kesehatan juga terus memantau intensif warga Indonesia yang sebelumnya menetap di Cina, termasuk enam warga Riau. Jadi tidak perlu lagi kami memeriksa," sebutnya.


Mimi mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat stigma bahwa enam warga Riau tersebut berbahaya jika didekati. Hal tersebut tentunya juga akan membuat psikologis mereka menjadi tergganggu.

"Mari kita anggap mereka seperti warga biasa pada umumnya. Kalaupun mereka ada menderita sakit, itu tidak ada kaitannya lagi dengan virus corona," ujarnya.

Jelang kepulangan enam warga Riau tersebut, Mimi juga mengaku masih terus menjalin komunikasi dengan salah satu dari mereka. Dari komunikasi yang dilakukan itu, keenam warga Riau tersebut dalam kondisi sehat.

"Mereka kondisinya sehat, selama masa observasi juga terus didampingi tenaga kesehatan yang memperhatikan pola hidup sehat dan makanan yang dikonsumsi," katanya. (*)