Mahasiswa Minta Polda Riau dan Gubri Mundur Bila Tak Sanggup Tuntaskan Karhutla

demo-asap-gubernur.jpg
(RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Kota Pekanbaru menggeruduk kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis 15 Agustus 2019. Mereka berjalan kaki dari samping pustaka wilayah menuju ke kantor Gubenur Riau.

Namun langkah ratusan mahasiswa Cipayung ini terhenti tepat di depan gerbang masuk kantor Gubernur. Di sana sudah ada ratusan aparat kepolisian berbaris membentuk pagar betis.

Mahasiswa ini pun akhirnya tertahan di depan pintu gerbang. Mereka kemudia melakukan orasi di sini. Saat orasi, nyaris terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan.

Kericuhan terjadi saat sejumlah mahasiswa memprovokasi rekan-rekannya untuk mendobrak barisan petugas keamanan dan menerobos masuk ke dalam kantor gubernur.


Aksi saling dorong dan saling tarik baju antara petugas keamanan dengan mahasiswa ini pun tidak terelakkan. Beruntung petugas kepolisian berhasil menghalau massa.

Amri Taufi salah seorang koordinator aksi unjukrasa mengungkapkan, ada empat tututan yang mereka sampaikan pada demo kali ini. Diantaranya meminta Kapolda Riau mengusut tuntas dan mengungkap aktot intelektual dan koorporasi pelaku kebakaran hutan dan lahan.

"Kemudian kami juga meminta gubernur Riau memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk mencabut izin perusahaan yang diduga melakukan pembakaran lahan," katanya.

Selain itu, massa juga meminta Gubernur Riau memberikan ruang diskusi kepada mahasiswa yang tergabung di Cipayung dengan Satgas Kebakaran lahan dan melibatkan mahasiswa yang tergabung Cipayung dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Terakhir kami meminta gubernur Riau dan Kapolda Riau untuk mengundurkan diri apabila tidak sanggup menangani kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau," ujarnya. (*)