Dedet Kaget Riau Petrolium Terima Hak Kelola 10 Persen Blok Siak

Wakil-Ketua-DPRD-Riau-Noviwaldy-Jusman.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengaku kaget dengan penunjukkan BUMD PT Riau Petrolium Siak dalam mengelola Partisipating Interesting (PI) di blok migas Siak.

Politisi Demokrat ini mengatakan dirinya tidak yakin dengan kemampuan Riau etrolium Siak dalam mengelola blok Siak mengingat semenjak dibentuknya BUMD ini belum terlihat kinerjanya.

"Gimana mau yakin, mereka saja belum terlihat gimana kerjanya. Personalnya siapa dan apa saja gebrakannya kita tidak tahu," ungkap pria yang kerap disapa Dedet ini, Rabu, 8 Agustus 2018.

Untuk diketahui, selama ini Petrolium sudah memakai dana APBD untuk operasionalnya namun tidak ada pekerjaan di sektor migas sehingga tidak ada deviden untuk daerah.

"Mereka sudah pakai APBD tapi kerjaannya tidak ada, yakin atau tidak yakinnya ya saya tidak tahu," kata Dedet.


Namun, menurut Dedet, apabila Riau Petrolium memang dipercaya oleh Pemprov Riau untuk mengelola Blok Siak menggantikan BUMD Bumi Siak Pusako (BSP), maka harus dilakukan pergantian Sumber daya Manusia (SDM).

"Kalau mau mengelola itu secara maksimal ya harus dibentuk ulang, diperbaiki struktur organisasinya, kalau sekarangkan saya dapat informasi sudah banyak yang bubar strukturnya," tambahnya.

"Informasi ini sangat mengagetkan saya, saya berharap BSP yang mengelola, karena BSP sudah terbukti disana," tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau menunjuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau Petrolium Siak sebagai mitra pemegang Participacing Interest (PI) 10 persen dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk wilayah kerja Siak. Padahal Riau Petrolium tercatat sebagai salah satu perusahaan daerah yang belum pernah sama sekali memberikan deviden untuk daerah.

"Ini suatu kemajuan bagi kami di daerah dalam pengelolaan migas di Riau," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, seusai melakukan penandatangan perjanjian pengalihan dan pengelolaan PI 10 persen, di Balai Pauh Janggi, Pekanbaru, Selasa, 7 Agustus 2018.

Andi menyebutkan, adapun pertimbangan Riau menunjuk Riau Petrolium sebagai mitra PT Pertamina Hulu Siak karena perusahaan itu sejak awal dibentuk untuk melaksanakan kegiatan usaha migas di Riau. Namun pada perjalanannya, sejak 2002 berdiri perusahaan itu belum pernah memberikan deviden sama sekali untuk Riau. Menanggapi hal ini, Andi Rachman mengaku perusahaan itu belum memberikan keuntungan untuk Riau karena belum memiliki kegiatan di sektor hulu migas.

"Karena selama ini belum ada kegiatan," ujarnya.

Meski demikian, Andi Rachman mengaku terus memberi dukungan bersama tiga bupati lainnya di wilayah kerja Blok Siak yakni Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Siak. "Hal ini ditunjukkan dengan adanya komitmen perjanjian yang disaksikan kepala daerah," tukasnya.