RIAU ONLINE - Kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump berdampak pada perkembangan pasar keuangan global dan domestik, termasuk Indonesia.
Bank Indonesia (BI) terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan ini, terutama setelah adanya respons keras dari mitra dagang global.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso mengatakan, pasca pengumuman perubahan kebijakan tarif ini, pasar global langsung merespons dengan volatilitas tinggi.
"Pasca pengumuman tersebut dan kemudian disusul oleh pengumuman retaliasi tarif oleh Tiongkok pada 4 April 2025, pasar bergerak dinamis di mana pasar saham global mengalami pelemahan dan yield US Treasury mengalami penurunan hingga jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024," kata Denny, dikutip dari KUMPARAN, Sabtu, 5 April 2025.
Bank Indonesia terus menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dengan berbagai cara, termasuk akan melakukan intervensi pasar jika diperlukan. SLOT777
"BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah," tutur Denny
"Terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention (intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF, serta SBN di pasar sekunder) dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar," paparnya.