Aliran Puang Nene, Pengikut Dilarang Salat dan Wajib Beri Mahar Beli Kursi Hari Akhir

Dukun-Puang-Nene.jpg
(Foto: Dok. Istimewa via kumparan)

RIAU ONLINE - Masyarakat Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, diresahkan oleh kemunculan aliran diduga sesat disebut Puang Nene. Hingga kini, sudah 40 warga di daerah tersebut menjadi pengikut aliran tersebut.

"Sudah ditegur dulu, dikira sudah berhenti ternyata tersebar lagi. Aliran itu, diduga sesat," kata Kepala Desa Mattirowalie Kabupaten Bone, Andi Swandi, dikutip dari kumparan, Jumat, 24 Maret 2023.

Andi mengatakan aliran itu dibawa seorang warga asal Kabupaten Soppeng, yang disebut nabi. Sedangkan pemimpin untuk wilayah Kabupaten Bone bernama Hasang Acang.

"Ada dua bos besarnya, dia mengaku nabi. Kalau di sini dikenal sebagai aliran Puang Nene," ucapnya.

Andi menyebut, aliran Puang Nene yang diduga sesat sudah masuk ke desa yang dipimpinnya sejak 2020 lalu.

"Masuknya kalau tidak salah tahun 2020 saat COVID-19. Pengikutnya sekarang ada sekitar 40-an dari masyarakat Desa Bune dan Desa Mattirowalie," ucapnya.


Sementara itu, Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Kabupaten Bone, Sulsel, akan turun menyelidiki aliran yang diduga sesat itu.

"Tim Pakem akan menelusuri bagaimana ajaran, ritual, pengikut, kegiatan, organisasi, buku dan peralatannya. Saat ini kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan tim," kata Wakil Ketua Tim Pakem Kabupaten Bone Andi Hairil Akhmad secara terpisah.

Andi Hairil yang juga menjabat Kasi Interl Kejari Bone mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada aliran yang bertentangan dengan ajaran agama.

Aliran tersebut bernama Al Mukarrama Al Khaerta Segitiga Emas Sunda Nusantara yang dipimpin seorang pria bernama Walino alias Puang Nene.

Aliran ini melarang pengikutnya mengerjakan salat 5 waktu dan Salat Jumat. Pengikut bahkan wajib memberikan mahar sebagai ongkos pembeli kursi untuk hari akhir nanti.

Aliran ini juga tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Iya, sementara diselidiki. Karena baru pagi tadi kami dapat informasinya," Kasi Humas Polres Bone, Ipda Rayendra.