Pakai Uang Tabungan, Mahasiswa Ini Beli Motor Listrik Jokowi Rp 2,5 Miliar

Warren-beli-motor-jokowi.jpg
(Suara.com)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Remaja berusia 19 tahun akhirnya menjadi orang yang paling beruntung. Dia berhasil mendapatkan motor listrik milik presiden yang dilelang untuk mendukung covid-19. Motor Jokowi ditebus sebesar Rp 2,5 Miliar.

Penawar kedua itu tak lain merupakan putra Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, yakni Warren Tanoesoedibjo.

Olivia Zalianty, penggagas konser dan lelang amal tersebut menjelaskan, sempat menghubungi M Nuh sehari setelah acara, yakni Senin 18 Mei 2020.

Namun, nomor telepon warga Jambi yang ternyata buruh harian lepas tersebut tidak bisa dihubungi.

Warren Tanoesoedibjo

Warren dan ayahnya.

Maka, kata dia, panitia lelang berinisiatif untuk mengalihkan pemenang motor keoada penawar kedua tertitinggi sebelum Nuh, yaitu Warren.

"Dan kemudian saya menghubungi pemenang yang ikut lelang pada saat itu Pak Warren Tanoe. Tapi ternyata belum bapak-bapak, usianya masih sangat muda, masih 19 tahun. Dan beliau menyatakan ingin sekali membeli motor bertanda tangan bapak presiden," kata Olivia dalam siaran pers di YouTube BNPB Indonesia, Jumat 22 Mei 2020.

Olivia melanjutkan, melalui sambungan telepon Warren yang kadung minat dengan motor listri Jokowi tersebut menyanggupi untuk menebus motor senilai Rp 2,55 miliar sebagaimana hasil penawaran M Nuh.


"Dan beliau siap membeli dengan harga yang sama dengan harga yang ditentukan dengan pemenang lelang kemarin," kata Olivia.

Sementara itu mewakili putranya, Hary Tanoesoedibjo mengatakan sebelum berpartisipasi dalam acara lelang, Warren sudah terlebih dahulu meminta izin Hary untuk menggunakan tabungannya saat ikut proses lelang.



"Jadi dia waktu itu minta izin kalau dari tabungannya bisa tidak dipakai untuk menyumbang. Ya silakan saja kalau kamu memang tergerak untuk itu. Di samping itu Warren ini pengagum Pak Jokowi sekali," kata Hary mewakili anaknya.

Dilelang lagi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, sepeda motor listrik milik Presiden Joko Widodo telah dilelang kembali dan pemenangnya akan diumumkan pada Jumat 22 Mei 2020 siang ini.

Menurut dia, lelang tersebut dilakukan lagi setelah pemenang lelang sebelumnya, M Nuh mengundurkan diri.

"Bahkan ada yang 'ngebit' di batas Rp2,55 miliar setelah mendengar M Nuh yang mengaku pengusaha asal Jambi itu mundur," kata Bamsoet kepada para wartawan.


Dia mengaku banyak pengusaha yang menghubunginya mengajukan penawaran untuk memiliki motor listrik yang telah ditandatangani Presiden Jokowi tersebut.

Menurut dia, peminat motor listrik Gesits milik Jokowi itu sangat banyak dan mereka sangat ingin memiliki motor yang telah ditandatangani Presiden tersebut.

"Mereka ingin memiliki motor dengan tanda tangan presiden yang akan menjadi kenangan dan koleksi seumur hidupnya," ujarnya.

Dia mengatakan, pemenang lelang dengan harga tertinggi akan diumumkan pada Jumat pukul 14.00 WIB.

Menurut dia, sebenarnya pemenang lelang akan diumumkan pada Kamis (21/5) namun dibatalkan karena hari besar keagamaan.

"Seharusnya kemarin Kamis 21 Mei 2020 jalan kami umumkan namun terbentur hari besar (keagamaan)," katanya.

Sebelumnya, dalam konser amal virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" pada Minggu 17 Mei 2020 digelar lelang motor listrik merk Gesits yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Dalam lelang tersebut, motor listrik Presiden Jokowi mampu terjual dengan harga Rp 2,550 miliar yang dimenangkan M Nuh yang mengaku sebagai seorang pengusaha dari Kampung Manggis, Jambi.

M. Nuh mengalahkan Gabriele Mowengkang, pengusaha Manado, yang mengajukan penawaran Rp 2,5 miliar, Maruarar Sirait Rp 2,2 miliar dan Warren Tanoe Soedibyo Rp 1,550 miliar.

Dalam perkembangannya, diberitakan bahwa M Nuh diduga bukan seorang pengusaha namun merupakan buruh harian lepas yang tinggal di Jambi.

M Nuh juga sempat diminta keterangan oleh Polda Jambi terkait persoalan tersebut.

Bamsoet mengatakan terkait pemeriksaan M Nuh oleh Polda Jambi, dirinya sudah mohon untuk dilepaskan.

Menurut dia, pihaknya merasa tidak ada masalah dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Artikel ini sudah terbit di Suara.com