Kalemdikpol Sebut Perwira yang Tidak Profesional, Sewaktu Junior, Taruna Penakut dan Cengeng

Ipda-Septian-pukuli-anggotanya.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA- Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Arief Sulistyanto angkat bicara soal akis koboi yang dilakukan terhadap Ipda Septian Dwi Cahyo kepada 3 anggota polisi. Ipda memukuli 3 personel Polres Pariaman, Polda Sumbar, karena terlambat apel.

Peristiwa penganiayaan itu direkam dalam video dan menyebar di masyarakat. Polda Sumbar sendiri sudah mengambil tindakan pemeriksaan.  Terkait kasus itu, Kalemdikpol Polri Komjen Arief Sulistyanto yang diminta pendapat soal pembinaan polisi memberi tanggapan.


"Kami bekerja di hulu, dengan adanya fenomena seperti ini harus menjadi pelajaran bagi taruna Akpol (calon perwira polisi) yang saat ini sedang dalam program pendidikan. Sejak saya Kalemdiklat sudah saya buat komitmen integritas terhadap seluruh taruna," beber Arief dalam keterangannya, Kamis 26 Maret 2020.

 

Arief Sulistyanto di Polda Riau


Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto beri arahan pada 203 siswa SPN Polda Riau. Foto: Dok. Istimewa

Arief membagikan video saat dia memberikan pengarahan ke Taruna Akpol beberapa bulan lalu. 
Arief menjelaskan, biasanya perwira polisi yang bersikap tidak profesional itu bermasalah saat menjalani pendidikan. 

Biasanya Perwira yang seperti itu waktu yunior tarunanya penakut dan cengeng. Setelah bertugas , pengawasan tidak seketat di Akpol. Disinilah peran dari Kasatwil selaku atasannya untuk membina dan mengarahkan," ungkap Arief. 

Pagi ini Arief sudah memberikan arahan ke taruna Akpol via conference. Mereka diminta bersikap profesional dan menjaga integritas.

"Ada poin penting arahan saya, 'kalian dididik di Akpol ini untuk menjadi perwira yang profesional dan berintegritas. Bukan untuk jadi pelanggar, penganiaya, bukan juga untuk menjadi perwira yang sadis'," tutup Arief.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com