Sertifikat Tanah hingga Freeport, Debat Amien Rais Vs Luhut

Amien-Rais-Vs-Luhut.jpg
(Detik.com)


RIAU ONLINE - Kritikan tajam kerap dilontarkan politikus senior PAN Amien Rais terkait kinerja pemerintahan Joko Widodo. Tidak jarang pula, kritikan Amien dibalas oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Tahun ini, setidaknya tejadi dua perdebatan antara Amien dan Luhut. Yang pertama terkait program sertifikat tanah dan yang terkini soal pengelolaan PT Freeport.

Sertifikat Tanah

Amien menuding program sertifikasi tanah adalah suatu pengibulan. Ia bahkan meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap program itu, seperti dilansir dari Detik.com, Sabtu, 28 Juli 2018.

"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat. Bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3).

Esoknya, Luhut menyebut yang dilontarkan Amien hanyalah asal bunyi (asbun), lalu melempar ancaman kepada mantan Ketua MPR itu.

"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu, kok. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah, diam sajalah. Tapi jangan main-main. Kalau (kamu) main-main, kita bisa cari dosamu. Emang kau siapa?" ujar Luhut saat memberikan pidato di gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (19/3).

Luhut langsung menyindir pernyataan Amien dan meminta berkelahi dengan data. Awalnya, staf khusus Luhut, Purbaya, menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang tengah dialami Indonesia. Menurut Purbaya, Indonesia masih mempunyai optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

"Jadi kalau berkelahi, (pakai) data. Data ini bisa dipertanggungjawabkan. Saya tanya Purbaya ada yang kritik ini, Purbaya ngomong, 'Dia nggak ngerti, Pak Luhut. Nggak ngerti gimana, ya fiskal itu," ujar Luhut dalam sambutan acara pembekalan untuk calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Minggu (25/3).


Luhut yang juga politikus senior Partai Golkar itu, juga mengatakan sebenarnya Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Namun, banyk intervensi berita bohong yang disebut pemerintah melakukan suatu kebohongan.

"Jadi teman sekalian, kita hebat, tapi banyak diintervensi dengan berita tidak benar itu. Yang mungkin ramai mengenai apa itu pengibulan, siapa yang mengibul," kata Luhut.

Soal Freeport

Perdebatan panas kembali terjadi antara Amien dan Luhut. Kali ini terkait pengelolaan Freeport. Perdebatan berawal saat Amien kembali melontarkan kritik soal PT Freeport Indonesia ketika menjadi pembicara soal Freeport di gedung DPR, kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (26/7).

Amien meminta agar Freeport ditutup karena dianggap tak berguna berada di Indonesia. Dia beranggapan, Freeport telah melakukan kejahatan lingkungan dan kejahatan kemanusiaan. Sekitar 700 ribu ton limbah oleh Freeport dibuang ke sungai.

"Diperkirakan beberapa tahun lagi, jumlah itu akan menyundul 6-7 miliar ton," ucap Amien.

Amien bahkan menuding Freeport mengemplang pajak. Hal tersebut pernah diungkapkan Amien pada 1997, sehingga terkesan Freeport menjarah Indonesia. Kejahatan kemanusiaan yang dia alamatkan ke Freeport adalah pembunuhan warga sekitar.

"Banyak yang ditembak mati karena berusaha mengais 1-2 gram emas di limbah Freeport," jelas Amien.

Kritikan Amien ini juga membuat Luhut tak tinggal diam. Dia kemudian meminta Ketua Dewan Kehormatan PAN itu untuk tidak asal bicara.

"Ya kan dia ngomong saja. Saya sih ya Pak Amien jangan asal ngomong aja. Lihat dulu dong apa semudah itu menutup itu, kan nggak juga," ungkap Luhut kepada wartawan di auditorium Wisma Hijau, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/7).

Terkait tudingan Amien yang menyebut Freeport mengemplang pajak, Luhut mengatakan, persoalan yang terjadi terkait Freeport harus dilihat secara jernih.

"Kalau ada pelanggaran, kita perbaiki. Kan nggak ada masalah, ya jadi kita memerintah. Itu tidak seperti membalikkan telapak tangan. Kita kan harus hormati peraturan perjanjian yang sudah kita buat sepuluh tahun lalu. Nanti, kalau kita cari-cari salah yang lalu lagi, salah, kan. Nggak boleh gitu," ucapnya.

Mengenai Freeport yang dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan, Luhut tak mau berkomentar banyak. Namun dia tak setuju dengan kritik Amien.

"Ya nggak jugalah, di mana-mana ya ada yang mati, mati itu kan biasa," tukasnya.