BIN Deteksi Masjid dan Pesantren Terpapar Radikalisme

Budi-Gunawan.jpg
(VOA Indonesia)

RIAUONLINE, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menemukan adanya masjid atau rumah ibadah dan pondok pesantren yang terindikasi terpapar paham radikal. Hal itu menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyebut ada 40 masjid yang terindikasi radikalisme.

"Ada beberapa tempat ibadah ponpes masjid seperti itu ya, rumah singgah. Indikasi terpapar radikal," kata Kepala BIN Budi Gunawan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (6/6).

Meski demikian, Budi enggan menjawab saat ditanya lebih jauh mengenai masjid atau tempat yang dimaksud, yang terpapar paham radikal.

Namun, usai disahkannya Revisi Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme (RUU Antiterorisme), mantan Wakapolri ini menilai lokasi-lokasi tersebut bisa dilakukan pencegahan.


Aspek pencegahan terorisme, juga kata dia, dapat dilakukan secara maksimal. "Aspek pencegahan kita bisa maksimal ya," katanya.

Sebelumnya, Sandi menyebut ada 40 masjid di Jakarta yang terpapar radikalisme. Masjid-masjid itu menghadirkan penceramah yang menyampaikan dakwah intoleran dan memecah belah umat.

"Banyak (alasan dianggap radikal), mulai dari ujaran-ujaran memecah belah, kebencian, dan sebagainya," ucap Sandi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/6).

Berita ini lebih dulu diterbitkan CNN Indoensia dengan judul: Kepala BIN Akui Ada Masjid dan Pesantren Terpapar Radikalisme