Bos Seracen Blak-blakan, Ngaku Pendukungnya Prabowo

Jasriadi-Ketua-grup-Facebook-Saracen.-youtube.com.jpg
(internet)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Pentolan sindikat Seracen, Jasriadi (33) ternyata seorang wirausaha rental mobil dan les priva. Namun pria asal Pekanbaru ini berani merubah haluan usaha, sebagai penyedia jasa ujaran kebencian bernama Saracen, dimana ia menjadi ketuanya.

Pada 7 Agustus lalu, Jasriadi ditangkap polisi bersama dua pelaku lainnya yaitu Faizal Muhammad Tonong (ketua bidang media informasi), dan Sri Rahayu Ningsih (koordinator grup Saracen di wilayah).

Baca Juga!

Terbongkar! Grup FB Penyebar Meme SARA Bertarif Puluhan Juta Rupiah

Geng Seracen Catut Wartawan Riau Lewat Portal Beritanya

Dikutip dari Tempo.co, Senin, 28 Agustus 2017, Jasriadi mengatakan kelompok ini mulai terbentuk pada 2015, saat diadakan silaturahmi akbar di satu masjid di Jakarta Utara soal memilih pemimpin.


"Ketika itu ada kawan yang minta agar Saracennews menjadi media Saracen untuk kampanye," katanya di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.

Ia pun berkisah bahwa pada awalnya merupakan simpatisan dari Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra. Kala itu, saat pilpres 2014 banyak akun Facebook yang menghina Islam dan Pak Prabowo.

"Kami simpatisan Pak Prabowo. Saya membajak akun yang sudah kelewatan menyerang Islam dan Pak Prabowo. Kan banyak grup diskusi seperti itu, nanti saya akan ambil alih. Lalu saya ganti namanya menjadi Allah Maha Besar atau Saracen. Akun-akun pribadi yang menyerang juga saya ambil. Banyak juga akun dari Thailand karena sering menyebar video porno," ujarnya.

Namun, saat ditanya apakah dirinya meruoakan anggota tim sukses calon presiden, Prabowo. Jas membatahnya, dan mengaku hanya simpatisan saja.

Jas pun mengaku belajar membajak facebook secara otodidak. Baik melalui buku-buku maupun dari internet. Kemudian seracennews.com pun tetap dipertahankannya sebagai portal berita.

"Saya buat Saracennews sekitar 2015 atau 2016 itu lupa untuk portal berita. Saya juga sedikit-sedikit belajar tentang jurnalistik. Pada awal pendirian, saya mengutip berita dari mana-mana, seperti Liputan 6 atau Kompas dan Republika juga. Rencananya akan rekrut wartawan dulu. Tapi belum kesampaian," akunya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline