Hutan Riau Terbakar, Cagar Biosfer Giam Masih Aman

Kebakaran-Lahan-dan-Hutan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Musim panas yang melanda Riau memicu kebakaran hutan dan lahan setelah sempat padam dua pekan. Titik panas kembali meningkat mencapai 177 titik dan tersebar hampir di seluruh wilayah Riau. Namun sejauh ini lahan konservasi cagar Biosfer Giam Siak Kecil masih aman.

 

"Alhamdulillah, cagar biosfer aman," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Damkar Bengkalis Suiswantoro kepada Tempo, Kamis, 3 September 2015. Sebagaimana dikutip RIAUONLINE.CO.ID.

 

Suiswantoro mengatakan titik api mulai muncul melahap lahan kosong di beberapa wilayah di Bengkalis, seperti di Kecamatan Rupat, terdapat tiga titik berada di Desa Perkul, Desa Mesim, dan Desa Injah.

 

Api juga menyebar di Kecamatan Mandau, yakni di Desa Pematang Pudu. Kemudian Kecamatan Bukit Batu api melahap lahan kosong di Desa Sungai Selari. Lalu di Kecamatan Siak Kecil api muncul Sungai Linau ada dua titik serta satu titik api di Kecamatan Bengkalis.

 

"Kami sudah turunkan regu pemadam, sebagian titik api sudah padam," katanya.


 

Suiswantoro mengatakan kebanyakan lahan terbakar karena disengaja oleh oknum masyarakat tempatan untuk membuka lahan perkebunan. Meski belum sempat membesar, kebakaran lahan terjadi secara bersamaan, sehingga menyulitkan regu pemadam menjinakkan api. Terlebih lahan terbakar berada di lahan gambut.

 

Suiswantoro mengaku pihaknya terus melakukan patroli, terutama di dekat kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil agar kebakaran di zona penyangga tidak terjadi seperti tahun sebelumnya. Dia memastikan titik api saat ini jauh dari hutan lindung itu. "Kami juga berikan penyuluhan kepada masyarakat," ujarnya.

 

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan satu dari tujuh cagar biosfer yang ada di Indonesia. Hutan ini terletak di dua wilayah pemerintahan, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

 

Hutan rawa gambut Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil memiliki luas 84.967 hektare, sementara Suaka Margasatwa Bukit Batu berluas 21.500 hektare. Keduanya merupakan bagian dari eco-region hutan Sumatera yang dapat tergabung menjadi sebuah kawasan konservasi dengan areal inti cagar biosfer seluas 178.722 hektare.

 

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dikukuhkan dalam sidang UNESCO di Jeju, Korea Selatan, 26 Mei 2009. Cagar biosfer merupakan satu-satunya konsep kawasan konservasi dan budidaya lingkungan yang diakui secara internasional.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline