3 Novel Bertema Kepahlawanan untuk Mengenang Jasa Pahlawan Indonesia

nOVEL-KEPAHLAWANAN.jpg
(Dok. Pribadi via kumparan)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pahlawan bangsa banyak memberikan pengajaran kepada generasi muda terutama arti cinta Tanah Air, perjuangan mempertahankan harkat, martabat dan kehidupan bangsa nan sejahtera.

Hari pahlawan merupakan momen terbaik untuk mengenang, mengingat, merayakan kembali semangat para pahlawan.

Satu di antaranya dengan cara membaca novel-novel yang mengisahkan tentang kepahlawanan.

RIAU ONLINE sudah merangkum 5 rekomendasi novel bertema kepahlawanan yang bisa kamu baca.

1. Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer

Novel Perburuan karya Pramoedya Ananta Toer mengangkat kisah tentang seorang pemuda bernama Hardo yang menjadi buronan Jepang karena ikut dalam pemberontakan melawan penjajah. Novel ini ditulis oleh Pramoedya semasa ditahan oleh Jepang selama sepekan pada 1945 dan diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1950.

Novel ini menggambarkan kehidupan Hardo yang penuh dengan kesulitan, ketakutan, dan pengorbanan, serta hubungannya dengan keluarga, tunangan, dan teman-temannya yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 


Novel ini juga menunjukkan sikap dan perlakuan Jepang yang kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyat Indonesia, khususnya para pejuang kemerdekaan. Novel ini dianggap sebagai satu dari banyak karya sastra Indonesia yang bermutu dan berpengaruh, serta menjadi saksi sejarah dari masa kependudukan Jepang di Indonesia.

2. Segala yang Diisap Langit oleh Pinto Anugerah

Segala yang Diisap Langit adalah novel yang mengangkat tema perang Padri pada masa penjajahan di Indonesia pada 1800-an. Novel ini memperlihatkan konflik antara dua kelompok masyarakat Minangkabau yang akhirnya berujung pada perang Padri. 

Cerita dalam novel ini menggambarkan tragedi yang dialami oleh keluarga bangsawan Minangkabau yang menjadi korban atau pelaku dalam perang tersebut. Novel ini mengingatkan pada kerusuhan dan perjuangan yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.

Membaca novel-novel ini adalah cara yang sangat baik untuk merenungkan semangat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Setiap novel membawa pembacanya dalam perjalanan sejarah yang mendalam, memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. 

3. Burung-burung Manyar oleh  Y.B. Mangunwijaya

Burung-Burung Manyar, novel karya Y.B. Mangunwijaya, yang pertama kali diterbitkan pada Agustus 1981 dan termasuk novel revolusi Indonesia. Burung-Burung Manyar mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman manusia tentang pola perilaku dan pola pikir manusia secara renik. 

Melansir laman Kemendikbud, novel ini secara semantis mengungkapkan gagasan dasar yang dianggap menonjol yakni masalah ketidaksiapan mental untuk menerima kenyataan hidup. Hal tersebut diperlihatkan oleh Teto yang sangat terpukul dengan nasib yang menimpa keluarganya. 

Tidak hanya itu, novel ini juga berkutat pada permasalahan dendam Teto pada Jepang yang kemudian membutakan mata dan hatinya. Selanjutnya, masalah cinta tak sampai hingga masalah politik bangsa banyak diceritakan di novel ini.

Artikel ini ditulis A. Bimas Armansyah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE