RIAU ONLINE, PEKANBARU — Upaya penyelundupan narkoba kembali digagalkan petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Senin 7 Juli 2025. Modus kali ini tergolong licik, pelaku menyembunyikan 20 butir obat terlarang jenis Happy Five dalam bungkus roti kering, dan lebih parahnya lagi, melibatkan seorang anak kecil untuk mengelabui petugas.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Pebri Sadam, menyebut narkoba tersebut diselipkan dalam titipan makanan dari seorang pengunjung perempuan berinisial Yl.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, saudari Yl bersama seorang anak telah menyelesaikan kunjungan tatap muka. Namun, pada pukul 12.35 WIB, ia kembali ke Lapas dengan membawa titipan makanan berupa satu kantong plastik berisi empat bungkus roti kering," ujar Pebri Sadam, Selasa, 8 Juli 2025.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas P2U, ditemukan 20 butir obat yang diduga narkoba jenis Happy Five (Benzodiazepine), disembunyikan di dalam salah satu bungkus roti kering tersebut.
Dalam pemeriksaan awal, Yl mengaku bahwa makanan itu ditujukan untuk warga binaan berinisial MRP. Namun, penyelidikan internal Lapas menemukan bahwa sasaran sesungguhnya adalah narapidana lain berinisial GH.
"Modus penyelundupan kali ini terbilang cukup licik, karena melibatkan anak kecil untuk mengelabui petugas dan menyamarkan narkoba di dalam makanan yang tampak biasa," tegasnya.
Seluruh barang bukti, serta warga binaan dan pengunjung yang terlibat, telah diserahkan ke Satres Narkoba Polresta Pekanbaru untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberantasan narkoba di dalam lapas. Hal ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin pertama.
"Lapas Pekanbaru tidak pernah lelah dan terus berkomitmen penuh dalam menciptakan suasana kondusif serta membangun sistem pembinaan maksimal bagi warga binaan," tegas Erwin.
Erwin menegaskan bahwa penggagalan upaya penyelundupan ini adalah bukti konkret dari keseriusan pihaknya dalam memerangi peredaran narkoba di dalam lapas.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kepekaan dan ketelitian petugas pemeriksaan pintu utama (P2U), yang tidak sekadar menjalankan SOP, tetapi juga peka terhadap gelagat mencurigakan.
Tidak bisa mengandalkan rutinitas, menurutnya setiap pemeriksaan harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak boleh lengah.
"Modus-modus penyelundupan sekarang semakin beragam dan kreatif, seperti yang baru saja terjadi ini menyembunyikan narkoba dalam makanan dan melibatkan anak-anak. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk terus meningkatkan kewaspadaan," tegasnya.
Keberhasilan ini tak lepas dari ketegasan dan ketelitian petugas pemeriksaan pintu utama (P2U), yang tidak hanya menjalankan prosedur standar, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap gelagat mencurigakan dari setiap barang titipan.
"Keberhasilan penggagalan ini merupakan buah dari komitmen kami dalam mengawasi dan mengamankan lingkungan Lapas dari segala bentuk penyelundupan," katanya.
Pihaknya akan terus memperketat pengawasan dan menjalin kerja sama dengan kepolisian agar setiap indikasi penyalahgunaan narkoba bisa segera ditindak.