RIAU ONLINE, INHIIL - Rukayah dan anaknya Ridiwan ditemukan tak bernyawa di dalam pompong atau perahu mesin di perairan Sungai Indragiri, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Kedua korban diduga disambar petir.
Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Budi Winarko mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul atau senjata tajam di tubuh korban.
"Berdasarkan hasil olah TKP, kedua korban meninggal dunia diduga karena tersambar petir, saat melintas di perairan Sungai Indragiri pada Senin, 5 Mei 2025 sekitar pukul 12.00 WIB," kata Budi, Kamis, 8 Mei 2025.
Budi menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Umar. Saat itu, Umar berangkat dari Pelabuhan Tembilahan menuju Desa Bekawan dengan menggunakan pompong, melihat pompong yang terapung-apung dan mesinnya mati.
"Saksi mengenali pompong korban. Sempat berteriak memanggil korban, namun tidak ada jawaban. Saksi kemudian mendekati pompong dan melihat kedua korban sudah tak bergerak," jelasnya.
Kedua korban ditemukan dalam kondisi luka-luka lecet, wajah hangus, dan lengan seperti luka bakar. Korban Rukayah ditemukan dengan posisi telungkup dan Ridiwan duduk tersandar.
Di dalam pompong korban, sebut Budi, ditemukan barang sembako yang diduga dibeli korban dan akan dijual di kampung halamannya di Desa Bekawan.
Umar langsung meminta bantuan ke Satpolairud Polres Polres Inhil. Anggota Satpolairud dan Satreskrim Polres Inhil mengevakuasi kedua korban ke RSUD Puri Husada Tembilahan, Inhil.