Jasa Pelayanan Dokter Spesialis Belum Dibayarkan, RSD Madani Pekanbaru Ditelusuri

RSD-Madani-Pekanbaru-1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Manajemen dan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru kini menjadi sorotan pasca puluhan dokter spesialis menyatakan mosi tidak percaya kepada Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra.

Puluhan dokter sempat melakukan aksi mogok karena jasa pelayanan (jaspel) tidak kunjung dibayarkan. Diketahui, honor non-gaji tersebut belum dibayarkan pihak RSD Madani sejak Oktober 2021 lalu hingga kini

Inspektur Inspektorat Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang mengatakan, tim gabungan segera melakukan penelusuran di rumah sakit milik daerah itu. Penelusuran ini untuk mencegah masalah ini berlarut-larut.

Ia menegaskan, permasalahan ini sedang proses penelusuran oleh tim gabungan dari Inspektorat Kota Pekanbaru dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. 

"Ada juga dari BKPSDM dan Bagian Hukum Setdako Pekanbaru, kita bersama lakukan penelusuran di RSD Madani," tegasnya, Jumat 7 Juli 2023.


Dirinya menuturkan, penelusuran ini meliputi sejumlah masalah di RSD Madani Pekanbaru. Satu persoalan utama yakni soal pembayaran jasa pelayanan, tata kelola hingga manajemen RSD Madani Pekanbaru.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyampaikan bahwa Inspektorat Kota Pekanbaru bersama tim gabungan akan menelusuri kisruh di RSD Madani.

"Terkait jaspel, kita meminta Inspektorat untuk mengaudit itu, jaspel mana yang sudah dibayar dan mana yang belum. Besarannya berapa, itu nanti kita masih menunggu audit inspektorat," jelas Indra.

Ia juga mengatakan bakal mengevaluasi kinerja Direktur RSD Madani. Dirinya mengaku sudah bertemu dengan seluruh dokter yang menyampaikan mosi tidak percaya kepada Direktur Arnaldo Eka Putra.

"Berkaitan dokter yang mogok, kita sudah rapat kalau tak salah seminggu yang lalu. Kami minta segera untuk kembali ke RSD Madani. Mereka sudah kembali masuk," terangnya.

Para dokter menyampaikan keluhan sesuai surat pernyataan sikap. Mereka mengaku sulit untuk berkomunikasi dengan direktur, padahal ada beberapa jenis obat tidak tersedia di rumah sakit di Jalan Garuda Sakti.

Sejumlah permasalahan lain pernah muncul di RSD Madani, seperti masalah pemotongan honor para Tenaga Harian Lepas (THL) di RSD Madani pada tahun 2022 silam. Lalu pada 2021 silam sempat honor para THL menunggak selama tiga bulan.