Ajak Kaum Muda Dekat Sejarah, Teratak Literasi Hadiri Bedah Novel Hamidah

Bedal-novel-Hamidah.jpg
(Haslinda/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Bedah buku novel berjudul Hamidah karya Sastrawan Indonesia, Rida K Liamsi telah berlangsung Kamis 9 Juni 2022 di Perpustakaan Soeman HS.

 Buku tersebut berhasil dibedah oleh tiga penulis dan sastrawan Riau, yaitu Taufik Ikram Jamil, Murparsaulian dan Bambang Kariyawan YS. 

 

Sastrawan Indonesia, Rida K Liamsi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan sejarah kepada anak-anak muda. 

 

 

"Saya ingin mendekatkan sejarah kepada anak-anak muda, menulis novel ini dengan mendekatkan sedekat-dekatnya pada fakta sejarah. Jadi novel sebagai pintu masuk ke Kerajaan Riau-Lingga, Kerajaan Siak, dan sejarah Melayu lainnya. Kita berhutang pada sejarah. Malang kalau tidak tahu sejarah, apalagi menghapus jejak sejarah. Bangsa yang baik belajar pada sejarah," ujar Rida. 

 

Apalagi menurut Rida, novel sejarah Melayu sudah dianggap sebagai referensi sejarah, dan pintu masuk dengan fakta sejarah sebelumnya. 

 

"Seperti Tuhfat Annafis. Dulu hanya dianggap buku biasa, tapi sekarang sudah jadi referensi," imbuhnya.

 

Tak hanya itu, Rida mengaku tidak menyangka suasana bedah buku akan dihadiri banyak peserta, guru-guru dan mayoritas kaum muda. Bahkan ruang bedah buku di lantai III Dispersip itu penuh oleh peserta.

 


 "Literasi harus dibuat tradisinya, terus menerus. Bedah buku, dan cipta karya sastra harus dibiasakan agar literasi semarak dan terus bergairah," tuturnya. 

 

Sedangkan Pendiri Komunitas Rumah Baca Teratak Literasi, Pamula Trisna Suri yang ikut mendukung acara ini mengatakan pegiat literasi muda diharapkan bisa menjadikan tingkat kegemaran membaca di Riau meningkat.

 

"Intinya dengan kolaborasi antar pegiat literasi kegiatan bedah buku ini berjalan lancar. Semoga kedepannya semakin semarak dan bermanfaat bagi setiap kalangan," tuturnya. 

 

Sementara Kepala Dispersip Riau, Mimi Yuliani Nazir menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh komunitas literasi yang hadir dalam kegiatan tersebut.

 

"Saya bangga dengan kegiatan bedah novel ini, novel sejarah, karya besar ditulis oleh penulis besar. Tahniah Pak Rida, selamat buat komunitas penggagas. Semoga menginspirasi, khususnya untuk anak-anak muda," pungkasnya. 

 

 

 

 

 

Kegiatan ini ditaja Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Riau berkerjsama dengan Dewan Perpustakaam Provinsi Riau (DPPR), Majelis Sastra Riau (MSR), Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru. 

 

Hadir mahasiswa UIN Suska, Tabrani Rab, UIR, Unilak, Unri serta lintas komunitas literasi dan sastrawan serta penyair Riau. Mereka tampil satu persatu membacakan puisi sebelum sebelum acara dimulai.

 

Selain itu, bagi para pembaca yang penasaran tentang bagaimana acara ini berlangsung, bisa menyaksikan ulang di akun instagram @teratakxliterasi atau melalui saluran youtube. Bahkan bagi yang ingin memsan novel ini bisa mengunjungi Rumah Baca Teratak Literasi