Jual Strawberry, Intan Berharap Bisa Jadi Produsen dan Pemasok

strawberry.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Namanya Intan Kurnia. Selain menjalani peran sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), perempuan berusia 26 tahun itu juga ingin membantu suaminya dengan berbisnis dari rumah. Strawberry menjadi buah yang ia pilih untuk diperjualbelikan.

Berawal dari kesukaannya dengan buah cantik berwarna merah itu, Intan mulai mencoba menjual strawberry sejak awal Februari 2021 lalu. Alasan lainnya kenapa dirinya memilih strawberry adalah, di Pekanbaru masih cukup jarang orang berjualan strawberry.

“Alasan lainnya juga, saat itu ngelihat story whatsaap dan postingan facebook kakak ipar Maryam Syarif yang merupakan penulis novel Kupu-Kupu Cinta, beliau mempromosikan strawberry, jadi tertarik juga mau jualan,” katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu, 3 Oktober 2021.

Saat telah meyakinkan diri akan berbisnis jual beli strawberry, Intan lantas tak tinggal diam. Perempuan berwajah manis itu langsung mencari produsen yang cocok untuk memulai bisnisnya. Ia juga mulai mempromosikan straweberry-straweberry ini di semua sosial yang dimilikinya.

“Untuk strawberrynya, kita ambil langsung dari petani yang ada di Bukittinggi Sumatera Barat. Nantinya strawberry-strawberry itu dikirim ke rumah,” ujarnya sembari tersenyum.


Harga strawberry yang dijual Intan-pun beragam. Untuk strawberry ukuran jumbo Rp 110 ribu perkilogram. Strawberry ukuran kecil dibandrol dengan harga Rp 105 ribu perkilogram. Sedangkan strawberry frozen, Rp 65 ribu perkilogram.

Selama beberapa bulan berjualan strawberry ini, Intan belajar banyak hal seputar dunia bisnis. Tidak hanya itu, berbisnis melatih seorang Intan untuk selalu sabar dan bersyukur atas rezeki yang ia dapatkan.

Pasalnya, dalam bisnis, tidak selalu keuntungan yang didapat. Tentu saja ada kendala-kendala yang kerap kali harus dihadapinya. Intan bercerita, salah satu kendala yang cukup kerasa dan berdampak bagi bisnis penjualan strawberrynya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV.

“Saat PPKM kerasa banget. Pembeli sepi. Pengantaran strawberry juga kerap kali terganggu. Saat awal-awal PPKM, strawberry yang sudah ready tidak langsung habis seperti biasanya. Setengah kilogram bersisa, aku simpan di freezer jadi frozen,” ujarnya.

Tentu saja Intan tak putus asa, ia terus belajar dan belajar bagaimana bisnisnya bisa terus berkembang. Intan berharap, bisnisnya akan terus berkembang. Ia juga berharap bisa menjadi produsen dan pemasok strawberry di Riau, terkhusus di Kota Pekanbaru.

“Ingin punya gerai rumah strawberry yang khusus menjual strawberry segar, frozen, dan olahan makanan dari strawberry juga,” harapnya.

Lebih lanjut, jika berminat dengan strawberry yang dijual Intan, bisa mengirim pesan ke instagram @intan_strawberrypku dan facebook Intan Kurnia. “Semoga rezeki kita semua dilancarkan. Amin,” pungkasnya.