Donasi Cepat, Tepat dan Berkelanjutan Bersama ACT Riau

ACT-Riau2.jpg
(ACT Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Yayasan Aksi cepat Tanggap (ACT) merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) independen. ACT merupakan turunan dari Global Islamic Philanthropy (GIP) bagian global wakaf tentang pengelolaan wakaf berperspektif kemanusiaan. ACT terbentuk sejak tahun 2005 pasca terjadinya bencana tsunami di Aceh.  

 

Awalnya ACT hanya aktif untuk membantu masyarakat terkena bencana di Indonesia dengan mengumpulkan donasi berupa uang dan barang untuk disalurkan kepada korban bencana. 

 

 

 

“Pokoknya di mana ada bencana, disitu ada ACT,” kata Wahyu Fitra, Head Of Markom ACT Riau. 

 

Pada 2005 pula ACT juga sudah aktif memberikan bantuan kepada warga Riau terkait bencana kabut asap dan banjir. Namun, masih dikoordinasi oleh ACT Pusat melalui MRI (Masyarakat Relawan Indonesia). 

 

Seiring berjalannya waktu ACT melakukan pelebaran sayap dengan mendirikan kantor cabang dan kantor unit ACT provinsi dan Kota/Kabupaten di Indonesia termasuk cabang Riau. Sehingga dapat memudahkan pengumpulan dan penyaluran hasil donasi. 

 

Misi ACT adalah menjadi lembaga yang dapat berkiprah dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia dari tingkat lokal, nasional hingga global/internasional. 

 

ACT Riau membuka kesempatan berkolaborasi bersama secara personal (perorangan) maupun instansi dan komunitas. Jika ingin bekerjasama biasanya akan memberlakukan surat perjanjian kerjasama. Pihak bekerjasama akan difasilitasi nomor rekening virtual atas nama ACT dapat digunakan. Sehingga bisa langsung melihat hasil donasi terkumpul. 


 

Selain itu, di era serba digital ini ACT Riau juga menyediakan website pekanbaru.indonesiadermawan.id berisikan seluruh program ACT. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kemudahan transaksi di era digital. Sehingga bisa diakses kapan saja dan dimana saja dengan lebih efektif. 

 

“Jadi gak perlu datang ke bank atau ke kantor lagi, bisa hanya dengan menggunakan telepon genggam,” jelasnya.

 

ACT Riau juga bisa bekerjasama dengan pihak pemerintah selagi program dijalankan memiliki misi selaras. 

 

Setiap kali donatur mengirim donasi dalam bentuk wakaf tunai melalui rekening maka akan langsung mendapatkan konfirmasi dari pihak ACT. ACT juga akan melakukan pelaporan pasca kegiatan dengan menyebar bukti dokumentasi di media sosial. Selain itu, transparasi dana juga dicantumkan dan dapat diakses langsung melalui website. 

 

Menurut Wahyu, kepercayaan donatur menyalurkan donasi melalu ACT karena memiliki performa cepat, tepat dan bersifat berkelanjutan. 

 

Terutama pada bantuan untuk korban bencana. Bantuan diberikan bukan sekedar uang dan makanan. Tetapi ACT berusaha membangun atau memberikan fasilitas-fasilitas dapat digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, terdapat program lanjutan untuk anak yatim korban bencana. 

 

“Kemudian kita salurkan lagi dalam bentuk biaya sekolah, ini bagian dari maksud program berkelanjuitan sehingga doantur menaruh kepercayaan besar pada ACT,” katanya.

 

ACT Riau aktif memberikan edukasi kepada masyarakat untuk kegiatan kemanusiaan. Yayasan ini berusaha menyadarkan bahwa untuk menyelesaikan berbagai masalah kemanusiaan dibutuhkan kerjasama dari berbagai lapisan masyarakat.

 

“Pihak ACT akan menjelaskan berbagai program dimiliki dengan data,” ucap Wahyu. 

 

Rencananya ACT Riau akan segera menjalankan program belajar mengaji atau membaca Al-Quran tanpa menghafal. Program ini akan menyediakan guru khusus disebar di  beberapa tempat dengan target majlis tertentu. 

 

Selain itu, ACT Riau masih terus berusaha untuk mengembangkan program sumur wakaf dan program reguler lainnya. 

 

Wahyu, menyampaikan, masih banyak permasalahan kemanusiaan sosial terjadi disekitar kita sangat membutuhkan uluran tangan. Sehingga ia berpesan agar sadar untuk bisa berbagi kepada sesama. 

 

 

“Apa salahnya kita coba menahan diri untuk menyisikan rezeki agar dapat bisa membantu orang lain,” pungkasnya. 

 

Jika ingin mengetahu info lebih terkait ACT Riau maka dapat langsung dilihat media sosial Instagram @act_riau.