Ini Sebabnya Ubi Kayu Lokal Tak Lagi Dilirik 2 Industri Kertas di Riau

Ubi-kayu.jpg
(Seru Jambi)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sempat muncul namun kembali meredup. Itulah nasib ubi kayu yang pernah dikembangkan dari tanah Bumi Lancang Kuning untuk keperluan perusahaan industri kertas yang ada di Riau.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal menyebutkan faktor konsinstensi menyebabkan ubi kayu asal Riau tidak lagi dilirik oleh dua perusahaan raksasa pelebur kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk dan PT Riau Andalan Pulp and Paper, anak perusahaan dari APRIL Group.

"Di industri itu ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan. Yang pertama itu konsistensi. Ini yang tidak kita miliki dan susah. Mereka tentu membutuhkan setiap saat tanpa harus terputus," katanya, Sabtu, 30 Juni 2018.


Dua perusahaan raksasa penghasil kertas itu menggunakan singkong sebagai perekat dan pemersatu dari adonan bubur kertas.

Bagi Asrizal, hanya itu kelemahan yang dimiliki oleh sentra penghasil ubi kayu yang ada di Riau yang menurutnya harus menjadi PR besar agar kembali dapat menggairahkan para petani singkong.

"Itu yang perlu kita kembangkan kedepannya. Soal kualitas, ubi kayu kita tidak kalah dari luar. Makanya mereka mendatangkan bahannya dari luar," tandasnya kecewa.

Dilansir dari Antarariau.com bahwa untuk di kawasan Pekanbaru saja, Dinas Pertanian telah menggelontorkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 sebesar Rp 350 juta untuk mendirikan pabrik tepung dan pengadaan bibit serta pupuk tanaman ubi kayu dengan lokasi penanaman di Rumbai dan Kulim.

Namun kini menurut Asrizal, keberadaannya tidak mencukupi sehingga mau tidak mau dua perusahaan itu harus mendatangkan bahan baku ubi kayu dari luar Provinsi Riau.