Ipda Pol Auzar, Polisi Saleh dan Taat Itu Dikebumikan di TPU Kulim

Jenazah-Ipda-Pol-Auzar-disalatkan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FATMA KUMALA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepergian Ipda Pol Auzar, Polantas bertugas di Polda Riau yang gugur saat ditrabrak mobil Avanza dikendarai para teroris, benar-benar dirasakan oleh kawan serta orang pernah mengenalnya. 

Lini masa di Facebook serta Whatsaap grup, mengatakan, almarhum orang yang saleh, sering menjadi muazin serta imam. Untuk korban luka-luka ada empat, di antaranya 2 media dan 2 polisi yang menderita luka bacok.

Saat ini jenazah IPDA Pol Auzar baru saja menuju rumah duka di jalan Bambu Kuning Pekanbaru setelah dishalatkan di masjid Muthmainnah Polda Riau, kemudian jenazah akan segera dikebumikan di TPU Kulim

Informasi yang diperoleh dari lapangan, Almarhum dikenal sebagai seorang anggota polisi sangat shaleh krn biasanya mengingatkan waktu shalat kepada rekan kerjanya.

 

Gugurnya Ipda Pol Auzar usai ditabrak Toyota Avanza yang dikendarai oleh gerombolan teroris saat menyerang Mapolda Riau, Rabu, 16 Mei 2018, pukul 09.05, membuat koleganya kaget. 

Tak terkecuali dialami Asril Darma, Komisioner KPID Riau. Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Asril menceritakan, almarhum merupakan orang yang taat dalam menjalankan perintah Allah SWT. 

"Sebelum masuk waktu salat, kita sering menjumpai almarhum menjadi muazin azan. Kadang kita jumpa almarhum di Masjid Nurul Falah, Jalan Sumatera, maupun di Mesjid Al Hikmah, Jalan Sewu," kata Asril. 

Asril mengatakan, jika tidak ada muazin, Almarhum yang mengambil peran tersebut. Termasuk saat iqamah. 


"Malahan, satu waktu, ustad yang sedang berceramah, mengenal beliau (Ipda Auzar), mengatakan, jika tahulah orang, apa yang dilakukan Pak Auzar ini (kelebihan muazin), mereka akan membayar, bayarlah,' kata Asril mengutip ceramah ustad ketika itu. 

Ia sangat kaget saat mengetahui polisi yang taat tersebut menjadi korban serangan teroris di Mapolda Riau, Rabu pagi.

"Tadi usai Salat Zuhur, kami Salat Gaib untuk almarhum Ipda Auzar di Mesjid Al Hikmah, Jalan Sewu. Semoga Almarhum khusnul khatimah," kata Asril berharap. 

Ipda Pol Auzar meninggal di ruangan ICU RS Bhayangkara Polda Riau usai ditabrak mobil ditumpangi teroris. 

Ketika itu, Auzar baru saja Salat Dhuha pada Mesjid Mapolda Riau, di Lantai II. Ia ditabrak saat Avanza yang mencoba kabur melalui pintu samping.

Tak hanya Ipda Auzar saja, dua jurnalis ketika itu berada di Mapolda Riau, juga menjadi korban. Kedua jurnalis tersebut, Rahmad, kontributor MNC TV dan Riyan, TVONe. 

Sebelumnya, informasi diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, saat kejadian penyerangan tersebur, Ipda Auzar baru saja usai menunaikan Salat Dhuha di Masjid Polda Riau, lantai II, berjarak dua meter dari pintu keluar yang berada di samping Mapolda Riau. 

 

Saat turun dari Mesjid Polda Riau itu, langsung menuju pagar samping, pintu keluar, dimana mobil Avanza menabrak korban serta dua jurnalis televisi yang berada di lokasi. 

Akibat penyerangan teroris, lima orang jadi korban meninggal dunia. Perinciannya, empat teroris yang menyerang Mapolda Riau serta Ipda Auzar. 

Sedangkan dua polisi lainnya dan dua wartawan mengalami luka-luka serta sudah dibawa ke RS Bhayangkara, Jalan Kartini, berjarak 500 meter dari Mapolda Riau. 

Usai menabrak Ipda Auzar dan dua jurnalis, seorang teroris kemudian kabur dan berhasil ditangkap usai sembunyi di plafon rumah warga, di belakang kediaman dinas Wakapolda Riau. 

Penyerangan teroris ini menggunakan samurai dengan menebas apa saja berada di depan mereka. Mereka masuk dari pintu gerbang depan, kemudian seorang turun dan menyerang polisi. 

Teroris yang menyerang ini kemudian ditembak mati polisi dan jasadnya tergeletak di depan kantor Direktorat Intelkam Polda Riau. Sedangkan tiga kawannya, tewas ditembak di pintu samping, saat berusaha kabur.