Tak Pandang Bulu, Polisi ini Tetap Tilang Mobil Presiden Singapura

Mobil-Presiden-Singapura-ditilang.jpg
(Todayonline)

RIAU ONLINE, SINGAPURA - Negara jiran, Singapura sudah lama terkenal dengan kedisiplinannya dalam menetapkan peraturan. Termasuk di bidang otomotif dan lalu lintas, Singapura memiliki aturan yang cukup ketat.

Misalnya saja, pertumbuhan kendaraan di negara tersebut juga dibatasi. Masyarakat dan wisatawan dibiasakan untuk menggunakan transportasi massal.

Baca Juga:

Ini Sosok Wanita Pertama Yang Akan Jadi Presiden Singapura

Jadi Presiden Singapura, Halimah Bakal Punya Hak Istimewa Ini

Jadi, untuk mereka yang ingin membeli mobil di Singapura, harus membayar harga yang sangat mahal. Alasan pemerintah menerapkan aturan ini antara lain karena terbatasnya jalan di sana.

Setelah beli mobil, urusan belum selesai. Mereka harus mengikuti aturan parkir yang dispilin. Aturan ini tak pandang bulu. Baik masyarakat umum maupun pejabat, termasuk Presiden Singapura pun harus mematuhinya.


Seperti dikutip dari Viva.co.id pada Rabu, 27 Desember 2017 ini. Polisi yang sedang bertugas juga tidak segan menegur atau memberi surat tilang. Baru-baru ini, seorang petugas polisi yang sedang berpatroli menemukan dua mobil parkir sembarangan.

Dua mobil Mercedes-Benz itu parkir di salah satu jalur yang ada di jalanan Singapura. Padahal, tersedia bahu jalan untuk memarkir mobil secara resmi.

Polisi tersebut melihat bahwa pelat nomor yang digunakan kedua mobil yakni SEP1, yang berarti Singapore Elected Presiden atau Presiden Terpilih Singapura, yakni Halimah Yacob.

Meski merupakan mobil presiden, namun polisi tersebut tidak gentar. Ia berdebat dengan sopir mobil soal pelanggaran yang dilakukan, dan meminta sopir memindahkan mobil ke tempat parkir resmi.

Tidak lama kemudian, Halimah keluar dari gedung yang ada di seberang lokasi, dan rombongan langsung pergi.

Menurut juru bicara presiden, mobil harus diparkir di tempat yang strategis, agar bisa membawa presiden menjauh dari lokasi jika sewaktu-waktu terjadi bahaya.

Namun, departemen transportasi negara tersebut tidak mau menerima alasan tersebut, dan meminta rombongan kepresidenan untuk parkir di tempat yang seharusnya. (*)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id