Sumbar Tujuan Mudik Paling Ramai, Konsumsi BBM Diprediksi Naik 20%

Isi-BBM-di-SPBU.jpg
(PERTAMINA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi BBM di Sumatra Barat akan naik 20% saat arus mudik Lebaran, mengingat daerah itu merupakan tujuan mudik yang paling ramai dikunjungi, selain Jawa Tengah.

 

"Puncak konsumsi BBM di Sumbar, terjadi mulai H-3 sampai H-1 Lebaran, bisa di atas angka 20%. Tingkat konsumsi BBM saat mudik dan arus balik Lebaran dengan perkiraan rata-rata 2.750 kiloliter per hari sedangkan normal hanya 1.850 kiloliter," kata Marketing Operation Pertamina Region I Sumatra Bagian Utara Rumolo Hutapea, Senin, 20 Juni 2016.

 

Dia mengatakan kondisi itu terjadi mengingat sejumlah daerah di Sumbar merupakan tujuan bagi pemudik terutama menggunakan transportasi darat dari provinsi tetangga seperti dari Riau dan Sumatera Utara.

BACA JUGA: BBM Non Subsidi, Dexlite Hadir di Pekanbaru

 

Saat ini, terdapat 118 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beroperasi di provinsi tersebut dan tersebar pada 19 kabupaten/kota serta setiap hari dipasok dari Terminal BBM Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar.


 

Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik dengan memasok kebutuhan BBM selama bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

 

Selama arus mudik, Pertamina akan menemani masyarakat terutama pemudik menggunakan kendaraan bermotor di jalur darat selama 24 jam penuh dengan memperbanyak tempat penjualan BBM baik curah atau kemasan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

KLIK JUGA: Hingga Lebaran, Stok BBM dan Beras Bulog di Riau Aman

 

Pertamina memproyeksikan pemakaian BBM jenis premium mulai H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran 15 persen per hari dari rata-rata normal 71.906 kiloliter menjadi 82.496 kiloliter.

 

Adapun bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi diperkirakan turun 12 persen per hari dari rata-rata harian normal 35.173 kiloliter menjadi 31.118 kiloliter.

 

Kenaikan signifikan diproyeksi terjadi pada pertamax sekitar 17 persen atau menjadi 12.000 kiloliter dan pertalite akan mengalami lonjakan sebesar 43 persen atau menjadi 10.200 kiloliter per hari.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline