Ribuan Buruh Migas di Riau Terancam Menganggur

ILUSTRASI-PERTAMBANGAN-MINYAK.jpg
(INTERNET)

Penulis: Wilna Sari

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU --Anjloknya harga minyak mentah dunia akan berdampak pada laju roda perusahaan minyak dalam negeri. Kabar yang tak menggembirakan ini diprediksi akan berlanjut pada pemangkasan karyawan secara besar-besaran.

 

Ketua Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia di Riau Wijatmoko Rah Trisno menanggapi kemungkinan tersebut bisa saja terjadi mengingat penyebab utamanya dikarenakan harga minyak mentah dunia yang tidak kunjung membaik dalam waktu dekat. (KLIK: Begini Para Porter Beraksi Sikat Bagasi Penumpang)

 

"Karena itu, ada kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja besar-besaran karyawan di industri migas oleh perusahaan sub kontraktor sektor migas," katanya, Selasa (05/01/2016).


 

Lebih lanjut dia perkirakan harga minyak dunia ini kemungkinan juga tetap rendah dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

 

"Karena itulah perusahaan sub kontraktor yang bergantung pada pekerjaan eksplorasi migas di Riau, tidak dapat bertahan beroperasi karena besarnya biaya yang harus ditutupi akibat tidak ada pekerjaan baru," katanya.

 

Menurut data Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau Hasidin, Riau memiliki sekitar 100.000 tenaga kerja di industri migas. Angka itu termasuk 300 orang di antaranya tenaga kerja asing.

 

Baginya tidak menutup kemungkinan perusahaan migas akan mengakhiri kontrak kerja pihak ketiga demi penghematan operasional. (BACA: BKD Provinsi Riau Bersih-bersih Pegawai Tak Produktif)

 

Untuk diketahui, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari susut 0,8 persen menjadi US$ 36,76 per barel di New York Mercantile Exchange.

 

Sedangkan harga minyak Brent untuk Februari melemah 0,2 persen menjadi US$ 37,22 per barel di bursa London ICE Futures.