Inflasi di Riau Bulan November 0,32 Persen

BPS.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tiga kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,32 persen Pada bulan November 2015, dengan 
Indeks Harga Konsumen sebesar 127,77 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga November 2015 sebesar 1,55 persen.

 

Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Mawardi Arsyad dalam ekspos rutin bulanan, Selasa (1/12/2015). menurutnya, inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,27% di Provinsi Riau. Dua kota mengalami inflasi yaitu Pekanbaru sebesar 0,41 persen dan Tembilahan 0,15 persen. Sedangkan Dumai mengalami deflasi 0,02 persen.

 

"Inflasi di Riau Bulan November 2015 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 4 kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan sebesar 1,27 persen, Kesehatan 0,20 persen, makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,16 dan kelompok Perumahan, air, listrik dan gas bahan bakar sebesar 0,09 persen," ujar Mawardi. (BACA JUGA: Perusahaan Helikopter Kepresidenan di Italia Ini Terlibat Korupsi)

 


Sedangkan 3 kelompok pengeluaran lainnya Mawardi menuturkan mengalami penurunan dengan indeks harga atau deflasi sebesar 0,9 persen. "Hal ini diikuti pendidikan rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transpor komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain beras merah, daging ayam beras, tomat, rokok kretek, ikan nila, ikan tongkol, kubis, seragam sekolah, ayam hidup, bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, rokok putih, sandal kulit wanita, sate, telur ayam ras dan lain sebagainya," urai Mawardi.

 

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK mengalami inflasi Adapun inflasi tertinggi di kota Bukittinggi sebesar 0,83 persen diikuti oleh Sibolga 0,78 persen dan Palembang sebesar 0,68 persen.

 

"Inflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0,07 persen. Deflasi terjadi di 4 kota lain dengan deflasi tertinggi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen. Sedangkan dari 10 ibu kota di provinsi Sumatera inflasi tertinggi terjadi di Palembang, Medan dan Padang di Indonesia dari 82 kota yang menghitung IHK ada 69 kota yang mengalami inflasi, Kota Merauke menjadi daerah dengan inflasi terstinggi sebesar 2,35 persen diikuti oleh Baubau sebesar 1,27 persen dan Tual sebesar 1,03 persen serta inflasi terendah jadi di Kota Ternate sebesar 0,02 persen," tandas lelaki asal Palembang tersebut.

 

Indeks Harga Konsumen merupakan salah satu indikator ekonomi yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komunitas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline