Ini Dia Dalang Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran-Hutan-dan-Lahan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Laporan : Saan

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menurut guru besar fakultas kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Purnomo, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia melibatkan banyak aktor yakni Pemerintah, swasta dan masyarakat.

 

"Motifnya juga banyak ada ekonomi, sosial dan disebabkan oleh iklim," Hery Purnomo saat diskusi bersama media, di hotel Swiss Bellin SKA, Rabu malam (18/11/15). (KLIK: KPU Riau Targetkan Partisipasi Pemilih 75 persen)

 

Dia menjelaskan, Peran pemerintah misalnya, membuat undang-undang tentang pengolahan lingkungan dan perizinan yang kurang tepat, terutama masalah membuka lahan seperti Peraturan gubernur kalimantan tengah yang membolehkan membuka lahan dengan cara membakar meskipun harus ada izin terlebih dulu.

 


Swasta juga memberikan sumbangan kebakaran yang menyebabkan kabut asap, terutama bagi pengusaha baru yang ingin menghemat biaya dalam pengolahan lahan.

 

Masyarakat perannya dalam menyumbang asap adalah membakar lahan dalam jumlah kecil dan dibatasi, namun jika tidak terkendali akan berdampak luas. Selain itu masih adanya makelar tanah. "Biasanya makelar menjual tanah yang izinnya belum jelas dengan harga murah kepada pengusahan," jelasnya. (LIHAT: Gerak Gantung Bra di Pagar Kejati Riau)

 

Menurut Herry Purnomo, Hutan Tanaman Industri dan kelapa sawit juga menyumbang titik panas. Dalam konsesi korporasi menyumbang 45 persen titik panas, diluar itu terpantau 55 persen titik panas.

 

Akibatnya, kebakaran dan kabut asap yang melanda Indonesia mengalami kerugian triliunan rupiah. Riau mengalami kerugian lebih dari Rp 30 Triliun, Malaysia dan Singapura 30 Triliun, Sedangkan Asean 200 Triliun lebih.

 

Menurut ILmuan Center for International Forestry Reseach ( Cifor) ini, kebakaran juga bisa dipengaruhi oleh iklim, seperti Elnino.

 

Akibat Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran mengandung zat berbahaya, seperti karnon dioksida, Sulfur dioksida, Nitrogen dan Ozon. Jutaan masyatakat Indonesia mengalami gangguan kesehatannya.