MBG Jadi Program Strategis Nasional Menuju Indonesia Emas 2045

MBG-Jadi-Program-Strategis-Nasional-Menuju-Indonesia-Emas-2045.jpg
(Defri Candra/Riau Online)

RIAU ONLINE, KAMPAR - Pemerintah Indonesia melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dan Komisi IX DPR RI terus menggencarkan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045. 

Sosialisasi terbaru program ini dilaksanakan di Balai Desa Birandang, Kabupaten Kampar, Riau pada Rabu, 2 Juli 2025 yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta.

Anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Dedi Suprijadi, serta Kepala Desa Birandang Tomas Renaldo ikut kegiatan itu.  Sahidin menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap program ini demi tercapainya visi Indonesia Emas.

"Melihat dari sisi visi misi Presiden Prabowo Subianto, maka dengan adanya sosialisasi ini, kami mengajak warga Kampar agar mendukung dan ikut serta dalam program Makan Bergizi Gratis, yang merupakan program unggulan Presiden terpilih,” ujar Sahidin.

Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia demi menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan siap bersaing di kancah global.

Sahidin menambahkan bahwa berdasarkan berbagai riset, Indonesia diproyeksikan memiliki jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar pada tahun 2045. Namun, potensi ini hanya bisa dimanfaatkan jika masyarakat, khususnya anak-anak, memiliki kualitas gizi yang baik sejak dini.


"Generasi emas itu harus sehat, produktif, dan memiliki daya saing. Dan semua itu berawal dari asupan gizi yang baik sejak usia sekolah," tambahnya.

Program MBG sendiri ditargetkan untuk membangun 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Dapur-dapur SPPG ini akan menjadi pusat distribusi makanan bergizi gratis, khususnya bagi pelajar di tingkat dasar hingga menengah. 

Selain itu, program ini juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah karena menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai mitra penyedia makanan.

Dedi Suprijadi, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, menjelaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak-anak, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

"Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melihat urgensi dari permasalahan stunting dan gizi buruk. Oleh karena itu, MBG dirancang sebagai solusi jangka panjang, tidak hanya dengan menyediakan makanan bergizi, tetapi juga membangkitkan ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM,” terang Dedi.

Menurutnya, setiap sekolah akan bekerja sama dengan penyedia makanan lokal yang telah dilatih untuk memenuhi standar gizi dari Kementerian Kesehatan. Ini memastikan bahwa makanan yang disajikan tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan bergizi seimbang.

Dengan tagline “Gizi Terpenuhi, Generasi Tangguh, Indonesia Maju”, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi pilar utama dalam menyongsong bonus demografi yang akan terjadi dalam dua dekade ke depan.

Melalui program ini, pemerintah menargetkan tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi, khususnya stunting dan gizi buruk, yang selama ini menjadi salah satu hambatan dalam pembangunan sumber daya manusia di Tanah Air.

"Dengan gizi yang terpenuhi sejak dini, kita akan melihat anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan siap bersaing di tingkat global,” pungkas Sahidin.