Kampar Sosialisasikan Pendirian Dapur Sehat untuk Atasi Stunting dan Gizi Buruk

Kampar-Sosialisasikan-Pendirian-Dapur-Sehat-untuk-Atasi-Stunting-dan-Gizi-Buruk.jpg
(Defri Candra/Riau Online)

RIAU ONLINE, KAMPAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Komisi IX DPR RI, menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tanjung Rambutan, Kampar, Riau.

Mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”, kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi, khususnya untuk kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak-anak sekolah.

Anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin, menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta partisipasi aktif masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari inisiatif Badan Gizi Nasional yang menargetkan peningkatan kualitas gizi untuk siswa sekolah dan kelompok non-peserta didik seperti ibu hamil, menyusui, dan balita,” ujar Sahidin, Jumat, 20 Juni 2025.

"Kolaborasi menjadi kunci. Kita ingin menciptakan generasi emas Indonesia 2045 yang sehat dan cerdas, dan itu dimulai dari kecukupan gizi sejak dini," tambahnya.

Sahidin juga menambahkan bahwa kualitas pangan dan gizi merupakan faktor strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu bersaing di tingkat global.


Sementara itu, Mohamad Fadil Alchoiri selaku Staf Koordinator Promosi dan Edukasi Gizi BGN menyebutkan pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

"Masyarakat yang terpenuhi kebutuhan gizinya akan memiliki ketahanan fisik dan mental yang lebih baik, serta mampu meningkatkan kualitas hidup secara signifikan."

"Salah satu tujuan besar dari Program MBG adalah menekan angka stunting dan menghapus kasus gizi buruk. Ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa," jelasnya.

Fadil menjelaskan, hingga saat ini Desa Tanjung Rambutan belum memiliki fasilitas Dapur MBG, atau dapur sehat yang menjadi tulang punggung pelaksanaan program makan bergizi gratis. 

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengajuan dan pendampingan teknis yang diperkirakan memakan waktu enam bulan hingga dapur tersebut dapat beroperasi penuh.

"Desa ini belum memiliki dapur MBG. Tapi dengan adanya sosialisasi hari ini, kami harap bisa segera membangun dapur sehat di sini. Ini penting untuk mengatasi stunting dan malnutrisi," pungkasnya.

Menurut data terbaru dari BGN per 16 Juni 2025, telah berdiri 1.787 unit dapur MBG di seluruh Indonesia yang mencakup lebih dari 6,2 juta jiwa. 

Angka ini menunjukkan progres yang positif, namun pemerataan masih menjadi tantangan, terutama di daerah pedesaan seperti Tanjung Rambutan.