RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara, Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar rangkaian kegiatan mulai dari bakti kesehatan, bakti sosial, hingga malam puncak perlombaan seni dan sains di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Sabtu, 21 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi refleksi komitmen Polda Riau dalam membangun institusi Polri yang amanah, melayani masyarakat, serta peduli terhadap lingkungan.
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini telah dimulai sejak 1 Juni lalu dan mencapai puncaknya malam ini dengan pelaksanaan lomba pantun, puisi, cipta lagu, dan lomba sains.
Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar selebrasi, melainkan bentuk nyata pendekatan humanis dan kontemporer Polri dalam merangkul masyarakat.
"Hari ini adalah malam puncak dari rangkaian lomba pantun, puisi, cipta lagu dan sains yang kita selenggarakan sebagai bagian dari menyemarakkan HUT ke-79 Bhayangkara".
"Ini bukan hanya tentang perlombaan, tapi tentang bagaimana Polri hadir dan menyatu dengan masyarakat,” ujar Irjen Pol Herry Heryawan.
Kapolda Herry juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir atau mindset seluruh anggota kepolisian, khususnya yang bertugas di Riau.
Menurutnya, menjadi Polri yang amanah bukan hanya soal profesionalitas, namun juga integritas dan ketulusan dalam mengabdi.
"Untuk menjadikan Polri amanah, setiap anggota harus membatin dalam hati, merubah mindset, dan memiliki komitmen tinggi. Kita harus bertanggung jawab atas tugas yang diemban, dan yang terpenting, mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” tegasnya.
Kapolda juga mengingatkan bahwa Polri bukanlah institusi yang berada di atas masyarakat, melainkan bagian dari masyarakat itu sendiri.
"Kita bukan untuk dilayani, tapi melayani. Jangan pernah menempatkan diri kita seolah berada di atas singgasana. Keadilan harus kita hadirkan untuk semua," tambahnya.
Irjen Herry juga menegaskan bahwa untuk mencapai pelayanan yang maksimal, sinergi antara Polri dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, dalam setiap apel atau kunjungannya ke polres-polres di wilayah Riau, ia selalu menekankan pentingnya perubahan dan kolaborasi.
"Saya selalu katakan kepada seluruh anggota Polda Riau, ubah mindset dan lakukan transformasi agar dapat dicintai masyarakat. Kita butuh sinergi dan kolaboratif untuk bekerja secara maksimal," jelasnya.
Tak hanya berfokus pada keadilan sosial, Kapolda Riau juga memperkenalkan pendekatan baru dalam konsep pemolisian kontemporer, yaitu Green Policing. Menurutnya, keadilan tidak hanya untuk manusia, namun juga untuk lingkungan.
"Sejak saya menjabat Kapolda Riau pada 17 Maret lalu, saya merasakan ada dua hal: bukan hanya ketidakadilan kepada masyarakat, tapi juga ketidakadilan terhadap bumi dan alam sekitar kita. Maka dari itu, kami berkomitmen untuk mengusung pendekatan melalui Green Policing," terangnya.
Mantan Stafsus Kemendagri itu menambahkan, pemolisian ramah lingkungan ini akan menjadi bagian dari gaya baru Polda Riau, terutama dalam konteks wilayah Bumi Lancang Kuning yang kaya akan sumber daya alam dan budaya Melayu.
"Tak hanya keadilan bagi masyarakat, kita juga hadirkan keadilan untuk alam bumi Melayu. Dalam tagline kami: Melindungi Tuah, Menjaga Marwah. Tuah laut ada pada ombaknya, tuah hutan ada pada rimbanya, dan tuah manusia ada pada budi baiknya,” pungkasnya.