RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua OKK DPW PPP Riau Husaimi Hamidi menyayangkan sikap sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menggelar aksi demo menuntut pemecatan Romahurmuziy alias Gus Romi di Kantor DPW PPP Riau pada Kamis, 12 Juni kemarin.
Menurutnya, aksi ini hanya didasari oleh ketidaksetujuan sejumlah kader terkait manuver Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Gus Romi karena menemui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan tokoh-tokoh pusat lainnya menjelang Muktamar PPP.
"Padahal yang menemui tokoh-tokoh itu bukan hanya Gus Romi, ada juga Mardiono dan Amir Uskara. Menurut saya aksi demonstrasi ini adalah ketidaktahuan rekan-rekan kader bahwa yang dilakukan Gus Romi adalah untuk menyelamatkan PPP, bukan dirinya pribadi," ujarnya.
Ia juga menyayangkan pernyataan pengurus DPC Meranti yang meminta agar Gus Romi mengundurkan diri karena kunjungan tersebut. Menurutnya, kader yang menolak Gus Romi tidak tahu bahwa sosok tersebut sedang melakukan komunikasi politik untuk menjayakan PPP kembali.
"Makanya, kalau tidak tahu jangan banyak bicara. Orang sedang melakukan komunikasi politik supaya PPP bisa bangkit lagi, malah disuruh mundur," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa seluruh kader seharusnya memikirkan bagaimana caranya agar PPP bisa masuk ke Senayan pada pesta politik selanjutnya.
"Kita sekarang bicara agar PPP bisa bangkit, bisa masuk ke Senayan. Karena hari ini partai kita terpuruk, masa kader-kader yang mau membesarkan partai malah disuruh mundur. Jadi kami melihat rekan-rekan yang demo kemarin hanya melihat oknum atau person saja, kita bicara Indonesia, kalau bicara Riau saja, sangat kecil hanya 28 suara di Muktamar, sangat kecil, oleh karena itu harus pandai kita bermain bagaimana PPP bisa bangkit," jelasnya.
Sementara itu, mengenai pemecatan Gus Romi, Husaimi mengatakan pemecatan Ketua Majelis Pertimbangan Partai akan memakan waktu dan proses yang panjang.
Husaimi juga mencurigai bahwa DPW PPP yang terlihat sejalan dengan para kader yang menggelar aksi demo. Sehingga, aksi ini seperti hanya rekayasa.
"Kalau hanya untuk kepentingan segelintir pihak janganlah, lakukan hal seperti ini, kita bicara bagaimana membesarkan partai kedepannya," pungkasnya.