Anyaman Karya Emak-emak Tualang Laku Keras di 5 Provinsi, Cuan Rp3 juta per Bulan

Perajin-anyaman-di-siak.jpg
(HENDRA DEDAFTA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, SIAK - Berbagai jenis anyaman terbuat dari tali strapping buatan warga Kampung Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, laku terjual di pasar dan grosir. Bahkan, karya tangan ibu-ibu kampung ini telah dipasarkan hingga ke lima provinsi.

Berbagai produk anyaman dihasilkan di antaranya keranjang motor, tikar persegi, keranjang belanja, bakul pakaian, keranjang piknik, keranjang buah, pot bunga, keranjang takziah, hingga pekek bakul untuk mancing. 

Dulunya, pemasaran hanya dilakukan di beberapa kabupaten di Riau. Seiring berkembangnya usaha, produk lokal ini sudah menembus pasar Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatra Utara, Jambi, dan Aceh. Para pengrajin menghasilkan Rp 3 juta per bulan.

Ketua Industri Kecil Menengah (IKM) Kelompok Usaha Tunas Harapan, Muhammad Nur, mengatakan bahwa ia bersama 65 ibu setempat membuat kerajinan anyaman yang terbuat dari bahan tali strapping bekas pengikat palet kertas limbah.

Limbah yang semula tidak berguna itu disulap menjadi beraneka anyaman bernilai jual. Penjualannya cukup fantastis. Dalam sebulan, 1.000 unit berbagai jenis anyaman terjual di pasar dan grosir di lima provinsi. 

Usaha anyaman yang digeluti oleh M Nur sejak 2008 ini, tidak hanya menjadi penghasil uang bagi keluarganya, namun menjadi tumpuan pendapatan para ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok usaha. 


Harga anyaman buatan para ibu rumah tangga (IRT) ini dibanderol mulai dari Rp15 ribu hingga Rp135 ribu. Mereka dapat mengumpulkan uang Rp700 ribu hingga Rp3 juta dalam sebulan, tergantung banyaknya hasil anyaman yang bisa diselesaikan oleh pekerja. 

Metode pengerjaan anyaman juga tergolong mudah. Para ibu bisa mengerjakan anyaman di rumah masing-masing. 

"Bahan tali strapping itu kita antar ke rumah-rumah warga yang sudah tergabung di kelompok, kemudian kalau sudah selesai kami jemput untuk dilakukan finishing di workshop," kata M Nur, Kamis, 12 Juni 2025. 

"Selain ngasih kerjaan buat para ibu rumah tangga, sekaligus supaya bisa di contoh oleh anak dan suami di rumah, supaya timbul jiwa kreatif. Selain itu juga supaya waktu mengurus rumah tangga para ibu tidak terkuras," imbuhnya. 

Produk anyaman lokal ini kerap diikutsertakan dalam lomba kerajinan maupun UMKM, baik di tingkat kabupaten hingga provinsi. Hasilnya sangat memuaskan, sering mendapat juara dan mengharumkan nama Kabupaten Siak. 

"Bangga dan bersyukur, selain bisa buat bangga nama Kecamatan dan Kabupaten di setiap lomba, usaha anyaman yang dulu awalnya cuma coba-coba bisa menghasilkan uang, sedikitnya 65 orang para ibu tetangga terdekat punya penghasilan pasti setiap bulanya," tutup M Nur.