Konflik Hamas dan Israel Diduga Picu Naiknya Harga Emas

Toko-emas.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Konflik antara Hamas dan Israel diduga menjadi pemicu naiknya harga emas saat ini, termasuk di Pekanbaru.

Customer Relation Officer (CRO) Cabang Pengadaian Syariah Jalan Soebrantas Panam, Elsa Annisa. Ia mengungkapkan salah satu faktor penyebab naiknya harga emas yakni dari segi ekonomi dan juga politik.

"Di mana seperti yang kita ketahui adanya konflik antara Israel dan Palestina. Lebih lanjut mungkin adanya ketidakpastian akan kondisi global juga berpengaruh dengan harga emas yang sedang naik saat ini," ujarnya saat diwawancarai RIAUONLINE.CO.ID, Senin 23 Oktober 2023.

Elsa menjelaskan, untuk jenis emas baik itu perhiasan dan logam mulia juga mengalami kenaikan. Pada bulan September lalu, 1 gramnya dibanderol Rp1.049.000 dan naik menjadi Rp1.099.000 per gram.

"Sudah 3 bulan belakangan ini naik dan perubahan 1 bulan ini paling drastis. Sehingga dampaknya pasti ada. Kalau emas naik otomatis tafsiran kita di pengadaian juga naik. Misalkan biasanya tafsiran 1 emasnya itu diharga Rp1.900.000 sekarang sudah diangka Rp2.050.000, jadi setiap tafsiran bisa naik ketika emas sedang naik. Sehingga masyarakat yang punya pinjaman di pengadaian juga bisa ditambah pinjamannya," jelasnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Penjual toko emas Pasar Selasa, Indra (46). Ia mengatakan sebelum konflik di Palestina sudah diprediksikan tahun 2023 ekonomi akan mengalami penurunan.

"Selain itu pemicu naiknya emas juga saat ini ada konflik. Sehingga harga dolar dan yuro naik dan imbasnya emas juga ikut naik dalam 2 minggu lebih ini," ungkapnya.

Indra menyebutkan, harga emas murni diperkirakan hanya Rp912.000 per gram dan sekarang menjadi Rp970.000 per gram.


"Tidak jauh beda dengan harga emas antam. Bedanya hanya kalau emas antam menang dipenampilan. Antam itu buatan dari PT Antam, diproduksi dengan cetakan terbaik, dikasih sertifikat, dikemas dengan baik dan dikeluarkan langsung oleh pemerintah dari PT Antam. Sehingga harga biasanya Rp1.050.000, sekarang menjadi Rp1.100.000," tuturnya.

Menurutnya, naiknya harga emas mulai terasa dampaknya terhadap penjualan. Sebab konsumen antara lebih memilih menunggu harga emas turun.

"Mungkin kalau yang butuh duit langsung dijual karena kesempatan emas lagi naik. Tapi bagi yang invetasi pasti menunggu harga emas turun dulu baru mereka membeli sebab kalau mau beli takut mahal kali harganya. Tapi tergantung kebutuhan mereka saja saat ini. Tapi harapan kami, semoga emas tetap standar lagi, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal," pungkasnya.

Artikel ini ditulis Annisa Alzikri, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE