Angka Stunting di Riau Turun 5,3 Persen namun di 3 Daerah Ini Malah Naik

Pemprov-Riau4.jpg
(Dok Diskominfotik Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar mengatakan angka stunting di Riau turun 5,3 persen. Pernyataan itu diungkap dalam acara Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Percepatan Stunting Kabupaten/Kota Tahun 2023.

Data tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau adalah 17 persen, lebih baik dibanding tahun 2021 sebesar 22,3 persen.

Kendati menurun, ada tiga kabupaten/kota di Riau yang mengalami kenaikan.

"Penurunan terbesar ada di Kabupaten Rokan Hilir yakni 15 persen dan Bengkalis yakni 13,5 persen. Sementara, tiga daerah yang mengalami kenaikan diantaranya Indragiri Hilir naik 0,1 persen (28,4 persen 2021 dan 28,5 persen 2022), Siak naik 3,0 persen (19,0 persen 2021 dan 22,0 persen 2022), dan Kota Pekanbaru naik 5,4 persen (11,4 persen dan 16,8 persen 2022)," urainya, Kamis, 25 Mei 2023.

Sehubungan dengan hal tersebut, pencegahan dan penurunan stunting, lanjut orang nomor satu di Riau merupakan salah satu isu strategis dalam prioritas pembangunan baik nasional maupun Provinsi Riau. Hal itu mengingat arahan dari Presiden RI, Joko Widodo yang menargetkan stunting turun pada angka 14 persen diakhir tahun 2024.


"Berdasarkan skema perhitungan target nasional, untuk mencapai angka 14 persen ditahun 2024, maka pencapaian Riau dengan skenario intervensi telah memenuhi untuk mencapai target tersebut," ungkapnya.

Untuk diketahui sembilan kabupaten/kota di Riau yang angka stuntingnya turun yakni Kabupaten Kuansing turun 4,6 persen (22,4 persen tahun 2021 dan 17,8 persen 2022), Indragiri Hulu turun 6,9 persen (23,6 persen 2021 dan 16,7 persen 2022).

 

Selanjutnya, Pelalawan turun 10,0 persen (21,2 persen 2021 dan 11,2 persen 2022), Kampar turun 11,2 persen (25,7 persen 2021 dan 14,5 persen 2022), Rokan Hulu turun 3,8 persen (25,8 persen 2021 dan 22,0 persen 2022).

Kabupaten Bengkalis turun 13,5 persen (21,9 persen 2021 dan 8,4 persen 2022), Rokan Hilir turun 15,0 persen (29,7 persen 2021 dan 14,7 persen 2022), Kepulauan Meranti turun 5,8 persen (23,3 persen 2021 dan 17,5 persen 2022), dan Kota Dumai turun 10,2 persen (23,0 persen 2021 dan 12,8 persen 2022).