PKM Dosen Fikom UIR, Sosialisasikan Komunikasi Transdental: Tips Agar Doa Diijabah

ijabah.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Bukit Datuk, Kelurahan Bukit Datuk, Kota Dumai.

Tim pengabdian memberikan penyuluhan kepada pengurus dan anggota majelis taklim di sana.

Ketua tim pengabdian, Idawati, M.I.Kom, menyebut, mereka memaparkan terkait komunikasi transedental.

Adapun tema yang diangkat yakni "Tips Agar Doa Diijabah." Dijelaskannya, komunikasi transendental adalah komunikasi yang dilakukan atau yang terjadi antara manusia dengan Tuhannya. Jadi, partisipan dalam komunikasi transendental adalah Tuhan dan manusia.

"Kegiatan ini dilaksanakan mengingat masih banyaknya anggota majelis taklim dan umumnya masyarakat, belum memahami tentang komunikasi transdental. Jadi, peserta kegiatan dalam hal ini pengurus dan anggota majelis taklim dibidang keagamaan, bisa mengetahui teknik berdoa sebagai salah satu proses komunikasi transedental," paparnya.


Lebih lanjut dijelaskannya, masyarakat perlu tahu dan memahami tentang pentingnya doa. Karena doa merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Doa juga merupakan bagian dari komunikasi manusia dengan Allah.

"Untuk itu, agar doa diijabah, maka berdoalah sesuai dengan syariat. Di mana, waktu-waktu berdoa mustajab, agar doa dikabulkan. Berdasarkan Ayat Alquran, surah Albaqoroh ayat 186, yang artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran," jelas Idawati.

Kepada pengurus dan anggota majelis taklim, tim penyuluhan juga memaparkan teknik berdoa dalam komunikasi transedental. Di antaranya yakni, berdoa dengan sepenuh hati. Berdoa secara khusuk, yang artinya, bukan hanya menggunakan verbal melalui lisan. Tapi juga menggunakan pesan nonverbal, seperti ekspresi wajah.

"Selanjutnya, menghadap ke arah kiblat dengan mengangkat kedua tangan. Diawali dengan memuji Allah dengan suara yang lembut dan lirih. Ini dilakukan pada waktu-waktu yang mustajab. Dalam hal komunikasi transedental ini, maka tepatnya menggunakan teori Aristoteles. Meskipun teori ini merupakan teori klasik, teori ini sangat simpel menggunakan tiga unsur komunikasi yakni, pembicara, pesan, dan pendengar," terangnya.

Dijelaskannya, manusia sebagai hamba adalah komunikator, yang secara sadar menyampaikan doa. Sementara, doa adalah pesan dan pendengar Allah. Doa perlu dilakukan dengan khusuk. Dengan keyakinan bahwa, Allah akan mendengar, melihat, serta merespon terhadap doa yang disampaikan.

Satu pengurus majelis taklim, Barliani, mengatakan bahwa kegiatan PKM yang dilakukan Dosen Fikom UIR sangat menambah pengetahuan. Apalagi wawasan keilmuan dalam bidang keagamaan.

"Kita memahami teknik berkomunikasi dengan Allah, melalui doa. Selama ini saya kurang yakin dengan doa yang disampaikan. Namun melalui kegiatan ini, saya makin memahami, sesungguhnya ada trik berdoa yang benar, sehingga perlahan-lahan doa akan diijabah oleh Allah SWT," ujarnya.