5 Dampak Negatif Minyak Goreng Curah

minyak-goreng-curah.jpg
(bisnis.com)

RIAUONLINE - Minyak goreng adalah salah satu dari sembilan bahan pokok wajib yang dikonsumsi oleh manusia yang biasanya digunakan sebagai media menggoreng segala bahan pangan.

Minyak bukan hanya sebagai pengangkut vitamin-vitamin penting yang larut dalam minyak yaitu A, D, E dan K dalam darah, melainkan juga berperan dalam proses pembentukan otak dan kecerdasan manusia serta kesehatan tubuh pada umumnya.

Riau Online akan membahas mengenai 5 dampak negatif dari minyak goreng curah, simak ulasannya berikut ini.

Konsumsi minyak goreng curah berdasarkan data yang diperoleh yaitu sebanyak 63%, sedangkan konsumsi minyak goreng kemasan hanya sebanyak 37%.

Adanya pemalsuan, kemasan pembungkus minyak goreng curah yang tidak tepat, penanganan minyak goreng curah yang tidak langsung dari produsen ke konsumen yang menyebabkan penurunan kualitas minyak goreng dan interaksi langsung dengan matahari dapat mengubah struktur kimiawi pada minyak goreng.


Parameter yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas minyak dapat dilihat dari besar angka asam lemak bebas nya, angka peroksida dan kadar air.

Diperlukannya pengujian fisika yang dilakukan dengan uji organoleptik yaitu mengamati warna dan bau atau aroma pada minyak.

Syarat untuk uji bau adalah normal sedangkan uji warna adalah putih dan kuning pucat sampai kuning cerah. Pengujian kadar air dilakukan dengan metode gravimetri.

Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 g minyak.

Bilangan peroksida merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan sehingga membentuk peroksida.

Lima dampak negatif dari minyak goreng curah selanjutnya adalah minyak pelikan. Minyak pelikan adalah minyak mineral yang tidak dapat disabunkan.

Adanya minyak pelikan dapat digunakan sebagai indikator pemalsuan minyak goreng. Kasus pemalsuan itu di antaranya adalah pencampuran minyak goreng dengan oli, yang tentunya berdampak negatif jika dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Dampak negatif minyak curah:

  1. Zat kimia dalam minyak goreng curah akan terus mengendap sehingga mengundang berbagai penyakit diantaranya penyakit aterosklerosis yang merupakan pengerasan pembuluh darah akibat timbunan plak, kolesterol dan lemak. Minyak curah mengandung peroksida dan aldehid, 2 bahan kimia yang dapat merusak sel dan memicu penyakit kardiovaskular.
  2. Memicu kolesterol, mengkonsumsi makanan yang digoreng oleh minyak curah akan memicu kolesterol apa lagi minyak curah yang sudah terdapat sisa atau seluk penggorengan inilah hal yang paling memicu meningkatnya kadar kolesterol.
  3. Minyak goreng yang dipanaskan kembali dapat memicu perubahan sel, sehingga bisa mendorong pertumbuhan kanker. Memanaskan minyak berulang kali dapat merusak struktur kimia minyak dan melepaskan aclorein. Aclorein merupakan zat racun yang bersifat karsinogenik alias memicu kanker.
  4. Menggoreng makanan dengan minyak curah ternyata dapat menyebabkan keracunan makanan, jika minyak goreng tidak disaring dan disimpan dengan benar bakteri akan memakan sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam minyak. Bila minyak yang biasanya digunakan berulang kali maka akan bertumbuh bakteri penyebab botulisme yaitu jenis keracunan makanan yang parah.
  5. Minyak goreng curah juga dapat memicu penyakit lainnya seperti diabetes, pemanasan minyak goreng berulang kali dapat mengakibatkan penipisan kandungan antioksidan alami hal ini dapat menyebabkan diabetes peradangan pembuluh darah dan hipertensi.