Kenali Potensi Kecerdasan Anak Usia Dini

belajar99.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Setiap anak dilahirkan ke dunia dengan kemampuan tertentu, keingintahuan, spontanitas, vitalitas, fleksibelitas dan lain sebagainya.

Seorang anak akan secara langsung menguasai sistem simbol yang rumit dengan otak cemerlang, kepribadian sensitif tanpa pendidikan secara formal.

Dalam hal ini menjadi kewajiban orang tua di rumah dan guru di sekolah untuk memelihara setiap kecerdasan anak sejak dini.

Kejeniusan alami hendaklah dipelihara dan ditumbuhkembangkan secara optimal oleh orangtua. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Anak, Kenali potensi kecerdasan anak usia dini, simak ulasannya berikut ini.

Kecerdasan anak bukan hanya berdasarkan pada skor IQ, tetapi dengan ukuran kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu, kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.

 

 

Dalam menstimulasi kecerdasan anak, peran orang tua dan guru haruslah jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus yang akan membantu merangsang potensi kecerdasan anak.

Teori kecerdasan jamak

Anak, Kenali potensi kecerdasan anak usia dini selanjutnya adalah teori kecerdasan jamak. Terdapat teori berdasarkan asumsi yang muncul tentang adanya potensi kecerdasan jamak pada anak sesuai paradigma bahwa setiap anak yang terlahir memiliki potensi jenius.

kecerdasan jamak merupakan istilah dalam kajian tentang kecerdasan yang diprakarsai oleh seorang pakar pendidikan Amerika Serikat bernama Howard Gardner.


Sejalan dengan berkembangnya peradaban manusia, maka mulai terjadi juga pergeseran paradigma dalam menerjemahkan arti kecerdasan. Seperti kecerdasan emosi emotional intelligence, kecerdasan spiritual spiritual intelegensi dan emosional spiritual question.

 

Howard Gardner memaparkan beberapa kelebihan teori kecerdasan jamak sebagai berikut :

  • Memiliki dukungan riset multidisiplin yakni kognitif psikologi antropologi psychometry psikologi perkembangan studi geografi new anatomi dan fisiologi hewan
  • Apabila dibandingkan dengan teori kecerdasan lain jumlah kecerdasan dalam kecerdasan jamak beragam sehingga akan tampak keadilan dalam menentukan dominasi kecerdasan tertentu untuk tiap anak.

Kecerdasan jamak merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menghasilkan produk yang dibuat dalam satu atau beberapa budaya, kecerdasan jamak ini didasarkan pada potensi biologis yang kemudian diekspresikan sebagai hasil dari faktor faktor genetik dan lingkungan yang saling mempengaruhi.

Secara umum individu normal mampu menunjukkan bauran beberapa kecerdasan. Kecerdasan tidak pernah dijumpai dalam bentuk murni.

Sebaliknya kecerdasan tertanam dalam berbagai sistem simbol seperti bahasa gambar peta notasi musik dan simbol matematika.

Esensi dari teori kecerdasan jamak

Esensi dari teori kecerdasan jamak yaitu menghargai keunikan setiap individu, mewujudkan sejumlah model untuk menilai mereka dengan cara yang tak terbatas untuk mengaktualisasikan diri dan berbagai variasi cara belajar.

Teori kecerdasan jamak ini dikembangkan pada tahun 1983 oleh Hardward gardner, iya berpendapat bahwa kecerdasan yang berdasarkan pada tes IQ yang merupakan pandangan tradisional amatlah terbatas.

Gardner mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas tentang potensi manusia, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Kecerdasan ini tidak berdiri sendiri terkadang bercampur dengan kecerdasan lain.

 

Misalnya, bila anak pintar bermain musik, dia juga biasanya akan cerdas dalam gerak tubuh pada saat mengikuti dan menyesuaikan dengan ritme atau alunan musik yang yang dilantunkan.

Sekian informasi mengenai Anak, Kenali potensi kecerdasan anak usia dini. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.