Fitra Riau: Wacana Pelelangan Dini 350 Paket Pemprov Riau Memiliki Risiko

Koordinator-Fitra-Riau-Triono-Hadi.jpg
(Riau Online)

Laporan: BAGUS PRIBADI

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Triono Hadi, mengatakan strategi lelang dini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau merupakan cara untuk menghindari lambannya penyerapan.

"Faktor penyerapan anggaran rendah itu karena proses lelang yang lambat dilakukan," katanya kepada riauonline.co.id, Rabu, 8 Desember 2021.

Namun, ia menuturkan pelelangan dini terhadap 350 paket Pemprov Riau memiliki risiko. Lanjutnya, risiko-risiko itu bisa muncul pada kelompok pekerjaan yang membutuhkan biaya besar.

"Sehingga butuh kepastian, apakah rencana kegiatan yang dilelang dini tersebut pasti akan terbiayai pada tahun anggaran berjalan," terang Triono.


Triono berujar pelelangan yang dilakukan Pemprov Riau pada Desember 2021 ini dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan.

"Karena pelaksanaannya tetap setelah tahun anggaran berjalan yakni Januari- Desember 2022, maka harus dipastikan dan dipersiapkan itu kebutuhannya," ujarnya.

Lebih jauh, Triono mengatakan Pemprov Riau sebaiknya melakukan keterbukaan informasi. Hal itu, baginya, sangat penting bagi publik khususnya di Riau.

"Pastinya proses pengadaan (lelang) sebelumnya harus diawali dengan RUP (Rencana Umum Pengadaan). RUP itulah yang dipublikasikan ke publik seluas-luasnya," tutupnya.

Diketahui, Pemprov Riau pada Desember ini menargetkan 350 paket kegiatan untuk 2022 mendatang. Sayangnya, sudah minggu pertama di Desember, hanya lima kegiatan yang baru diusulkan untuk pelelangan.